Mohon tunggu...
Stephan H. Darmawan
Stephan H. Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Informatika

Seseorang blogger

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membongkar Darwinisme Menggunakan Sains

6 November 2022   17:49 Diperbarui: 6 November 2022   17:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. -Kejadian 1:27

Di dunia sains telah ada banyak teori, penjelasan dan bukti yang kemudian terbukti salah, palsu atau bahkan curang. Contoh terkenal merupakan gambar-gambar Haeckel, Piltdown Man, dan Nebraska Man.

Teori Darwinisme cukup berbahaya untuk masyarakat Indonesia karena evolusi menjadi bukti yang sah bahwa moralitas itu subyektif, maka akan mendorong umat Kristen untuk meninggalkan ajaran Alkitab dan menjadi ateis. Bahkan, kebanyakan gereja Katolik dan Protestan sudah menerima teori evolusi tetapi, dengan syukur, gereja Ortodox masih menolak teori evolusi.

Jika moralitas menjadi subyektif, maka moralitas adalah konstruksi social dan menjadi arbritrer pula. Didalam Darwinisme, hanya ada survival, dan jika ada tindak jahat yang terjadi kepadamu (seperti perbudakan, rasisme, kapitalisme, perang kesukuan) maka itu hanya di atas nama survivalisme, dan tidak bisa dianggap jahat secara obyektif. Seperti yang dikatakan di tesis Hume's Guillotine, you cannot get an ought from an is.

Metascience adalah penggunaan metodologi ilmiah untuk mempelajari sains itu sendiri. Inilah sebabnya mengapa kita perlu menanyakan paradigma, pertanyaan pra-ilmiah, pertanyaan meta-level. 

Menurut para ateis dan pemeluk teori Darwin mengatakan bahwa mereka menghilangkan bias dengan melakukan peer review, tetapi siapakah melakukan peer review untuk peer reviewnya sendiri? 

Sayangnya, didalam jurnal Why Most Published Research Findings Are False oleh John P.A. loannidis menyatakan bahwa sebagian besar temuan penelitian yang dipublikasikan itu salah. Kebanyakan jurnal riset di bidang kedokteran mengandung data dari hasil yang tidak bisa direplikasi.

Salah satu cara membongkar Darwinisme adalah menggunakan kekurangan bukti di catatan fosil. Spesies terkait dipisahkan oleh celah-celah lebar. 

Tidak ada bentuk yang menunjukkan kemungkinan hubungan antara ordo yang berbeda seperti ikan, reptil, burung, dan mamalia. Tidak ada garis kontinu. Kami melihat lompatan; dengan kata lain, seluruh kategori hewan muncul sekaligus, tanpa pendahulu yang nyata.

Masalah terbesar dengan teori Darwinisme adalah teorinya membutuhkan pembuktian dengan jangka waktu yang sangat panjang. Metode yang digunakan untuk estimasi umur Bumi hanya dipelajari sejak seratus tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun