Mohon tunggu...
Stelladia SuryaWijaya
Stelladia SuryaWijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Instagram: stelladiawijaya

Freelancer | Penulis | Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemulihan Ekonomi dan Krisis Perubahan Iklim Harus Seimbang

15 November 2020   19:08 Diperbarui: 15 November 2020   19:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pekanbaru, UMN -- Merebaknya virus Covid-19 di belahan dunia telah memberi dampak yang besar bagi seluruh aspek kehidupan. Peningkatan korban akibat pandemi telah mengingatkan manusia akan keanjlokan ekonomi seiring dengan perubahan iklim yang terjadi. Pandemi turut memperingatkan betapa pentingnya bagaimana cara manusia bertahan dan sumber daya berkelanjutan di masa depan.

Krisis iklim semakin sulit untuk diabaikan, semakin banyak orang yang mempertanyakan apakah pertumbuhan ekonomi yang tak terbatas mungkin terjadi di planet dengan sumber daya terbatas. Terlebih, kondisi pandemi semakin mempersulit keadaan ekonomi yang tentunya memerlukan stimulan ekonomi cepat untuk memperbaiki kondisi ini.

Rachel Kyte, Dekan Sekolah Fletcher di Universitas Tufts dan Mantan Wakil Ketua Iklim Bank Dunia menyatakan selama pandemi berlangsung terjadi pergeseran aktivitas ekonomi telah menyebabkan penurunan besar dalam permintaan energi. Tak hanya itu, turut terjadi penurunan emisi dalam aksi iklim selama dekade terakhir.

"Perlunya memahami bahwa pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas dan dukungan dengan sektor swasta dalam memulihkan kondisi Covid-19," ujar Rachel dalam Webinar "What the Climate Crisis Looks Like in a Covid-Altered World" (2/6/2020).

Rachel menyebutkan bahwa transparansasi keuangan dari perusahaan swasta dan publik saat ini dibutuhkan agar pemerintah bisa memasang pagar pengaman dalam lintasan emisi. INi menjadi potensi mencapai target dekarbonisasi dalam menghadapi krisis.

Tak hanya itu, Rachel mengatakan bahwa adanya keselarasan antara publik dan swasta mampu menempatkan masyarakat pada lintasan untuk melihat pengurangan emisi membangun ketahanan ekonomi. Kehadiran paket pemulihan semacam inilah yang mampu menciptakan keseimbangan ekonomi dan iklim.

Webinar yang berjudul "What the Climate Crisis Looks Like in a Covid-Altered World" oleh Earth Journalism Network 92/6/2020) membahas tentang peran pemerintah dan swasta dalam memulihkan kondisi ekonomi yang turut diikuti dengan krisis perubahan iklim yang melanda di belahan dunia. Dalam webinar tersebut turut menghadirkan Rachel Kyte dan Koresponden Iklim TIME, Justin Worland.

Rachel menyebutkan pentingnya siasat dalam melakukan pemulihan ekonomi sebelum pandemi berakhir yang mempertimbangkan krisis perubahan iklim. Siasat itu dapat dilakukan dengan sektor hijau melibatkan perusahaan publik, semi-publik atau perusahaan swasta melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca dan karbondioksida dalam melaksanakan aktivitas ekonomi.

"Adanya obligasi pada sektor hijau dapat digunakan berkenaan dengan proyek energi yang akan menjadi semacam kemenangan intelektual publik yang lebih hijau," ujar Rachel.

Rachel menyebutkan salah satu negara yang berhasil melakukan program hijau, yaitu India. Di saat pandemi, India memanfaatkan lelang tenaga surya dalam investasi di sekitar daerah fosil. Alhasil, India sukses bahkan mencapai harga yang luar biasa di kondisi pandemi. Program ini tentunya menjadi salah satu siasat dalam memulihkan ekonomi dengan memerhatikan krisis perubahan iklim setelah pandemi.

"Investasi energi terbarukan terbukti banyak lebih tangguh daripada investasi berbasis bahan bakar fosil terutama untuk pasar negara berkembang," kata Rachel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun