Lidah kelu tak mampu mengucap kata dada jadi sesak menahan deraian air mata
Semburat senyum terlintas manakala hangat genggam tanganmu menembus kalbu
Saat jiwamu berlalu  kuteriak menggoncang tubuh rentamu berharap ada keajaiban
Kalap tak terima bahwa sudah saatnya kau tuntaskan perjalanan fana
Berpuluh tahun bersama rasanya tak cukup masih ingin selamanya dalam dekapmu
Firasat enggan memaknai karena tak mau karena  tak sanggup
Hingga tutup mata tutup batin harap kau baik saja
Tapi Kuasa Ilahi sudah menjemputmu pulang dan berbisik waktunya telah habis
Apalah aku ini tak berdaya tuk memutar waktu
Mungkin benar waktumu habis Ayah ...Â
tapi kenanganmu tak akan pernah habis meski waktu menelannya
Cilacap, 10 Juli 2019