Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pentigraf: Minggu Gaudete, Minggu Gembira Sebelum Ucapan Sukacita Natal?

16 Desember 2019   02:20 Diperbarui: 16 Desember 2019   02:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Pelayanan Oikumene Pasar Modal, Lily Widjaja, sedang menyampaikan Sambutan

"Duh kok ribet amat sih, esensinya kan sama  yakni perayaan iman. Soal waktu,  kan sama aja. Okelah ini masih masa Adven, tapi kan sudah Minggu Ketiga." Begitu pertimbangan panitia Natal nenanggapi keberatan pastor paroki yang melarang perayaan Natal dalam masa Adven. Pastornya tetep keukeh menolak. Didukung lebih kuat oleh Dewan Paroki. Adven memang berarti kedatangan, dan karena itu mesti lebih dipersiapkan dengan penuh kerinduan dan komitmen pertobatan supaya kita bersih dan layak menyambut Dia yang datang. Minggu Gaudete, Minggu Gembira, justru untuk memperkuat kerinduan dan pertobatan rohani dengan menyingkap unsur kegembiraan dan sukacita. Makin berdampak dalam 5 S: sadar sabar siap sedia setia menunggu sebuah kedatangan nanti di dalam peristiwa kelahiran. But, the show must go on, begitu rundung panitia.

"Uh mana tahan?", Mawangyunne nyeletuk sambil senyum sendiri, menyaksikan si Walet berdandan dengan gaun paling syantik untuk menghadiri sebuah perayaan Natal kelompok oikumene di pusat kawasan bisnis keuangan. Maklum dia adalah ketua umum kelompok itu dan baru diperpanjang lagi, dan mesti tampil membawa sambutan di hadapan pejabat dan umat kristiani lingkup bisnis ekstrim kapitalis itu. Apalagi ada bapak Uskup yang akan hadir membawakan kotbah. Rupanya justru mempersiapkan sambutan di hadapan Uskuplah yang paling membuat cemas campur takut salah atau kurang pas, kurang berbobot, ini dan itu.

Lega rasanya acara sudah berlangsung dengan baik, semua sudah tampil maksimal, nampak semua puas gembira dan penuh sukacita. Acara sore sampai malam jam 8 malam, tapi kemeriahan dan euforia peserta apalagi panitia masih terus berlanjut hingga jam 10. Sesampai di rumah membuka kiriman video acara itu. "Selamat menyambut Natal...," demikian Uskup mengawali kotbahnya. Saya jadi ingat dengan adagium "Sentire cum Ecclesia". Kita boleh protes mengapa pastor melarang kita merayakan Natal pada masa Adven. Tapi apapun situasi dan kondisi umum, liturgi masa Adven atau pra Natal adalah masa khusus persiapan menyambut perayaan Natal, dengan penuh kerinduan, makin dekat makin gembira. Bahkan bacaan2 kitab suci pada minggu pertama dan kedua Adven adalah seputar akhir jaman, tak mesti membuat takut dan cemas, saat Tuhan datang kedua dalam kemuliaan.//sr

#latihanmenulispentigraf
#pentigrafcerpentigaparagraf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun