Mohon tunggu...
Stefani Victoria
Stefani Victoria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Mahasiswa S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

7 Cara Efektif Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif

8 Juni 2022   23:12 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:38 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gaya hidup konsumtif adalah tindakan membeli barang yang kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan dan pemenuhan ego, tanpa memikirkan kegunaannya dari sisi kebutuhan.

Dewasa ini kasus kegagalan finansial akibat gaya hidup konsumtif semakin marak terdengar. Seorang remaja 14 tahun sebesar Rp 500.000 per bulan pada fitur pay later aplikasi belanja online untuk membeli cenderamata K-pop. 

Pemuda 25 tahun di Jakarta Barat melakukan percobaan bunuh diri akibat terjerat hutang pinjaman online sebesar 90 juta rupiah. Gaya hidup konsumtif ini didukung dengan mudahnya berbelanja online di era digital. Semakin banyak uang yang dibelanjakan, semakin banyak sampah dari kemasan produk dihasilkan.

Banyak faktor yang menunjang seseorang menjadi pribadi yang konsumtif. Tidak terkecuali perbedaan usia, pendapatan, dan jenis kelamin yang dapat menjadi faktor-faktor pendorong seseorang dalam berperilaku konsumtif. Sebagai contoh, pengaruh teman sebaya sebagai pembuat tren mendorong kita mengikut gaya hidup mereka. 

Faktor tersebut termasuk kedalam faktor eksternal sekaligus internal. Dikategorikan sebagai faktor internal karena hal tersebut kembali ke kepribadian masing-masing dalam memilah dan memilih teman sebaya. 

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Dapatkah orang yang telah terlanjur menjalani gaya hidup konsumtif berubah? Bagaimana caranya? Berikut 7 cara efektif mengurangi gaya hidup konsumtif:

1. Melek Literasi Keuangan Pada Generasi Milenial

Literasi keuangan merupakan pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap konsep keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat literasi keuangan Indonesia saat ini tergolong rendah. Rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman literasi keuangan menyebabkan seseorang melakukan perilaku konsumtif khususnya pada generasi milenial. 

Generasi milenial harus memiliki literasi keuangan yang cukup, karena dengan memiliki pengetahuan keuangan yang baik generasi milenial bisa memilih berbagai macam produk dan menimbang mana produk yang mereka butuhkan dan mana yang hanya keinginan saja.

2. Atur Anggaran Sesuai Prioritas Kebutuhan

Anggaran adalah cara yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan dengan membedakan kebutuhan dan keinginan. Kita harus memahami prioritas kebutuhan untuk jangkauan waktu (memilah skala prioritas kebutuhan dalam anggaran dengan jangka waktu yang dibutuhkan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun