Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Solusi Berdamai dengan Situasi "Sandwich Generation"

16 April 2021   18:15 Diperbarui: 16 April 2021   18:35 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa Itu Sandwich Generation dan Bagaimana Solusinya? (Pexels)

Istilah "Sandwich Generation" pertama kali saya dengar tahun silam, saat teman saya mengeluh mengenai berbagai tuntutan dan 'tagihan' yang harus ia penuhi meski masih masa muda. Kemudian ia berucap: "Gini ya rasanya jadi Sandwich generation". 

Apa itu Sandwich Generation? 

Sandwich generation adalah istilah yang merujuk kepada generasi yang tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri (anak dan pasangan jika sudah menikah) melainkan juga ikut menanggung beban generasi di atasnya (kakek, nenek, ayah, dan ibu) atau generasi di bawahnya (adik, anak). 

Istilah Sandwich Generation ditemukan oleh Dorothy Miller dan Elaine Brody, di tahun 1981 dalam jurnalnya yang ber judul 'The 'sandwich' generation: adult children of the aging'.

Singkatnya, ciri-ciri Sandwich Generation dapat saya rangkum sebagai berikut:

  • Dalam waktu bersamaan  mencukupi kebutuhan tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga orang lain. 

  • Seseorang terjebak di situasi Sandwich Generation salah satu faktornya dikarenakan orang tua yang tidak siap secara finansial.

  • Kurangnya edukasi dan pengetahuan mengenai cara mengatur keuangan. Misalnya, jika orang tua memberikan uang saku terus menerus kepada anaknya tanpa memberikan edukasi cara mengatur keuangan, maka bisa berimbas tidak stabil dan berakhir money oriented.

  • Terlibat dalam hutang-piutang. Tidak jarang Sandwich Generation harus terlibat dengan berbagai kebutuhan tagihan sehingga penghasilan yang dimiliki harus dialokasikan untuk membayar dan melunasi hutang.

Baca juga: Sandwich Generation di Indonesia, Sebuah Renungan oleh Romi Setiawan

Seperti yang pernah disampaikan oleh Riza Adrian (25) narasumber yang diwawancarai Kompas dalam artikel "Terjebak dalam Sandwich Generation, dari Mana Akar Masalahnya?"

Ia menjelaskan pengalamannya yang harus membagi penghasilannya yang tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga orang tuanya.

Fenomena Sandwich generation nyatanya memang ada dan terjadi di sekitar kita. Mereka dihadapkan situasi yang memaksanya untuk dihimpit berbagai tanggung jawab dan beban sehari-hari.

Namun, saya percaya di setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya. Seperti pepatah 'ada jalan menuju Roma', ada banyak pula solusi bagi Sandwich Generation. 

Tidak jarang Sandwich Generation mengalami frustasi dan kesulitan dalam mengatur keuangan (Pexels)
Tidak jarang Sandwich Generation mengalami frustasi dan kesulitan dalam mengatur keuangan (Pexels)
Solusi bagi Sandwich Generation dapat mempertimbangkan dan melakukan hal berikut:

Edukasi dasar mengenai perencanaan keuangan.

Sederhananya, perencanaan keuangan pribadi seseorang dapat dibagi menjadi berikut:

Mencatat pemasukan dan mencatat pengeluaran bulanan

Menentukan tujuan keuangan

Mengurangi risiko, misal: jika sudah memiliki beban utang, pastikan untuk tidak menambah beban tersebut dengan utang yang baru.

Menabung dan melakukan investasi

Jika sudah menerapkan dasar perencanaan keuangan, Anda akan tahu kira-kira berapa uang yang harus disisakan untuk menabung. 

Jika masih kurang, tambah lagi sumber pendapatan dengan cara bekerja sampingan atau pun berjualan.

Investasi adalah usaha untuk menyimpan atau menanam aset sampai periode tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut memberikan keuntungan dan nilai tambah.

Pasang target yang lebih realistis

Memiliki target ataupun cita-cita adalah hal yang baik. Namun ada kalanya kita perlu mempertimbangkan kembali situasi menjadi lebih realistis.

Sandwich Generation terkadang harus mengorbankan keinginannya menjadi lebih realistis, menyesuaikan kondisi dan keadaan yang ada.

Baca juga: Mengatasi Permasalahan Sandwich Generation oleh Santika Pratiwi

Terakhir, melakukan segala sesuatunya dengan penuh kesabaran. Kita tidak bisa menghindari dari situasi "Sandwich Generation". Satu-satunya cara adalah dihadapi dan diselesaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun