Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Saya senang menulis dan mengamati bisnis online. Saya berlayar di 3 pulau ilmu berbeda: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Metaverse sebagai Pengganti Internet?

28 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 28 Desember 2022   07:06 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah metaverse  sudah muncul sejak  tahun 1992, dari novel karya Neal Stephenson yang bertajuk Snow Crash. Istilah tersebut menjadi populer ketika  Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook, perusahaannya melakukan rebranding menjadi 'Meta' untuk memposisikan dirinya lebih baik sebagai perusahaan metaverse dan sekaligus  memberikan sinyal dimulainya hype metaverse. "Proyek besar metaverse tidak hanya diisi oleh Facebook saja tetapi juga perusahaan lain seperti Microsoft dan Nvidia.  Perusahaan besar video game Fortnite, yaitu Epic Games, bahkan sebelumnya telah mengumpulkan US$1Miliar dari investor untuk membantu rencana jangka panjangnya dalam membangun metaverse". (sumber di sini )

Pertanyaannya adalah setelah dikembangkan sepenuhnya, apakah metaverse akan memiliki potensi untuk menggantikan internet dewasa ini?  Kita mulai dengan pemahaman tentang konsep metaverse.

Apa itu Metaverse?

Metaverse adalah dunia virtual - dibuat paralel dengan dunia fisik - yang akan menggabungkan augmented reality (AR), extended reality (XR), virtual reality (VR) dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI), cryptocurrency, dan teknologi blockchain.

Dalam metaverse, orang akan dapat menghabiskan hidup mereka secara digital dengan hidup, bermain, dan bekerja di dunia maya. Pengguna akan dapat menggunakan avatar yang dipersonalisasi untuk terhubung dan berinteraksi dengan keluarga, teman, sahabat dan rekan-rekan kerjanya.

Sebagai suatu  teknologi baru, metaverse memiliki nilai pasar yang diproyeksikan bernilai sekitar $758.6 miliar pada tahun 2026. (sumber di sini) 

Hingga kini,  metaverse masih dalam tahap awal. Teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung single  metaverse sangat  kompleks dan akan memakan waktu beberapa tahun untuk berkembang, yang mana  diharapkan agar kita memiliki  sekumpulan atau beberapa metaverse dunia virtual. Hanya waktu yang akan menentukan apakah kita akan berakhir dengan satu metaverse atau beberapa metaverse.  

Apakah Metaverse akan menjadi internet baru?

Tidak. Metaverse kemungkinan besar tidak akan menggantikan internet. Sebaliknya, metaverse akan membutuhkan internet untuk berfungsi dan memberikan layanan kepada pengguna seperti yang dibangun di atas internet itu sendiri. Metaverse kemungkinan akan menjadi perpanjangan dari internet karena akan menciptakan dunia virtual di mana orang dapat berinteraksi sebagaimana yang dilakukan di dunia fisik. Yang membedakan metaverse dan internet  adalah bahwa di metaverse, manusia akan diwakili oleh avatar dan menggunakan peralatan imersif untuk berinteraksi. Metaverse hanya akan meningkatkan internet saat ini.

Masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas normal di internet seperti saat ini. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penggunaan kacamata atau headset virtual reality (VR) akan membantu meningkatkan pengalaman penggunaan internet secara signifikan.

Teknologi untuk Mengakses Metaverse?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun