Mohon tunggu...
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hmm masih pengangguran. Mencoba bertahan hidup dengan freelancing dan terus kirim CV.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menerawang Kadar Kemampuan "Siluman" KFX

24 Maret 2018   01:25 Diperbarui: 24 Maret 2018   01:38 2687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut pendapat saya sendiri, Potensi KFX adalah sangat bagus, apalagi bilamana kita bisa melanjutkan kerjasama dengan Korea Selatan untuk KFX Blok-2 yang memiliki ruang senjata (Weapon Bay) Dengan demikian RCS 0.06 meter persegi bisa dipertahankan.  Bilamana dibandingkan dengan pesawat siluman/stealth lainnya. 

KFX kurang lebih bisa digolongkan sbg reduced observability atau "low RCS" dengan nilai -12 dB, lebih besar daripada target desain F-117A yang -19 dB namun lebih kecil daripada pesawat tempur konvensional seperti F-16 dengan RCS 2.25 meter persegi, atau MiG-21 dengan RCS 2.5 meter persegi dan F/A-18E Hornet dengan RCS 1 meter persegi. 

RCS pada bagian samping tentu lebih besar karena penampang pesawat bilamana dilihat dari samping adalah juga relatif besar. Pengurangan RCS pada bagian ini setahu saya bergantung dari pemakaian material penyerap gelombang radar atau penggunaan bentuk "fliying wing" seperti B-2 Spirit. Namun bentuk semacam itu adalah kurang ideal untuk pesawat tempur, dan kurang lebih akan mempersulit desain karena flying wing jelas memerlukan perangkat lunak (software) fly by wire yang harus dirancang khusus untuk mengkompensasi berbagai kesulitan aerodinamis yang diakibatkan oleh pemakaian bentuk flying wing.

dokpri
dokpri
Gambar diatas, disadur dari AvWeek and Space Technology, memperlihatkan kisaran RCS dari berbagai objek.  RCS KFX sendiri berdasarkan prakiraan saya untuk model A yang tanpa senjata memperlihatkan bahwa RCS KFX adalah mendekati burung. Mungkin tidak sekecil RCS pesawat tempur siluman lainnya seperti F-22 atau F-35 namun ini sudah merupakan lompatan untuk TNI-AU.  

Sayangnya gambar diatas tidak menyertakan frekuensi yang berarti nilai didalamnya adalah sangat relatif.  RCS untuk pesawat F-22 misalnya masih ada perdebatan, AU AS (USAF) Merilis data bahwa  F-22 Raptor memiliki RCS 0.0001 meter persegi atau sebesar kelereng. Mikhail Pogosyan, direktur biro desain Sukhoi merilis nilai 0.3 meter persegi. Manakah diantara keduanya yang benar ? Jawabnya tentu selama tidak ada informasi lanjutan misalnya frekuensi, bisa jadi keduanya benar.  

Selain data yang saya sajikan diatas, saya juga membuat prakiraan lain untuk memperhitungkan berapa RCS KFX dari tampak depan dari berbagai frekuensi radar. Untuk prakiraan ini saya memakai frekuensi VHF (0.1 gHz) Hingga Ku-Band

dokpri
dokpri
Bilamana gambar tidak terlihat/kecil. SIlahkan klik pranala ini untuk melihat versi besar. 

Dari data diatas bisa dilihat fluktuasi RCS dari model KFX yang saya buat. Jelas terlihat bahwa RCS bagian depan KFX antara X-band (8-12 gHz) dan frekuensi lain (C,L,VHF dsb) adalah berbeda-beda. 

Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian dari desain pesawat siluman, adalah tidak mungkin untuk mempertahankan RCS rendah pada semua frekuensi. Dengan demikian fitur siluman/pengurangan RCS dari pesawat harus dibuat sedemikian rupa berdasarkan asumsi radar apakah yang mungkin akan dihadapi oleh pesawat tersebut.   

Menurut pandangan saya sendiri. RCS KFX sudah relatif bagus, dengan nilai antara 0.001-0.1 meter persegi. Pemakaian material penyerap gelombang radar akan lebih mengurangi nilai tersebut.  Yang harus diwaspadai KFX adalah radar-radar dengan frekuensi rendah (VHF dan L-Band)  seperti Nebo-SVU, P-18 Vostok dan E-7 Wedgetail.  

Radar-radar tersebut dapat menempatkan KFX pada rezim Rayleigh dan MIE/Resonance yang bisa membuat RCS KFX terlihat lebih besar karena adanya fenomena surface wave dan creeping wave. Kedua fenomena tersebut yang sayangnya tidak diperhitungkan oleh POFACETS bisa menambahkan 1 meter persegi ke RCS KFX.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun