Mohon tunggu...
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hmm masih pengangguran. Mencoba bertahan hidup dengan freelancing dan terus kirim CV.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menerawang Kadar Kemampuan "Siluman" KFX

24 Maret 2018   01:25 Diperbarui: 24 Maret 2018   01:38 2687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satuan yang digunakan untuk menyatakan RCS umumnya adalah dBsM (Desibel per meter persegi) atau meter persegi.   RCS sendiri dipengaruhi banyak hal diantaranya :

-Penampang (aspek) benda thd radar, RCS pesawat dari depan pasti berbeda dengan bilamana radar "melihat" pesawat tsb dari samping. 

-Jenis material, material yang bersifat konduktif (logam dsb) kurang lebih akan memiliki nilai RCS yang lebih besar daripada yang non-konduktif (dielektrik) misalnya kayu, plastik, keramik. 

-Surface roughnessatau tingkat "kekasaran" benda, bilamana benda tsb memiliki banyak ceruk, celah dsb, RCS benda tsb umumnya lebih besar daripada benda yang halus

-Polarisasi gelombang elektromagnetik. Polarisasi ini kurang lebih adalah orientasi dari gelombang eletromagnetik. Untuk radar dikenal polarisasi horizontal, vertikal dan sirkuler (arah tangan kanan atau tangan kiri). Ada benda yang RCSnya tampak lebih besar bilamana terpapar gelombang dengan orientasi vertikal seperti hulu ledak rudal balistik, ada pula yang lebih besar bilamana terpapar yang polarisasinya horizontal seperti pesawat terbang.

-Frekuensi, RCS sebuah benda juga berubah-ubah berdasarkan frekuensi gelombang elektromagnetik yang mengenainya.  Ketergantungan RCS sebuah benda terhadap frekuensi radar dinyatakan dalam MIE theory dengan tiga rezim utama yaitu :

  1. Rezim optik - bilamana dimensi terbesar benda tsb adalah lebih besar (10 kali atau lebih) dari panjang gelombang radar. pada rezim ini bentuk dan orientasi benda adalah motor utama dari RCS.
  2. Rezim MIE -Bilamana dimensi terbesar benda tsb adalah sama dengan atau paling tidak setengah dari panjang gelombang radar. Pada rezim ini terjadi resonasi dan fluktuasi RCS dengan nilai maksimum 4 kali daripada RCS pada rezim optik dan minimum 0.25 kalinya.   RCS pada rezim ini juga dipengaruhi oleh adanya fenomena creeping wave dimana gelombang elektromagnetik akan merambat mengikuti kontur benda, gelombang tersebut kemudian akan dipantulkan kembali ke asal gelombang tersebut bilamana ia menjumpai ujung atau ceruk pada benda tsb (mis : celah antar panel)
  3. Rezim Rayleigh -Bilamana dimensi gelombang radar jauh melampaui benda, maka fluktuasi RCS akan mencapai puncaknya, bentuk benda sudah tidak lagi berpengaruh terhadap RCS, melainkan volumenya.  Semakin besar panjang gelombang RCS lama kelamaan akan jauh menurun hingga benda tidak dapat terlihat di radar.

Semua faktor diatas menentukan RCS, dengan demikian tidak ada "nilai tetap" untuk RCS. Adalah suatu kesia-siaan berdebat panjang mengenai berapa RCS sebuah pesawat tempur atau platform lain tanpa mengikutsertakan paling tidak satu variabel diatas.  Terutama frekuensi, sebuah benda yang dirancang untuk memiliki RCS 0.01 (-20 dBsm) meter persegi pada frekuensi X-band akan memiliki RCS -2dBsm pada frekuensi L-band.  

Desain pengurangan RCS untuk pesawat tempur didasarkan pada ancaman apa yang dihadapi oleh pesawat tsb dan dari sudut mana, dengan demikian bisa dilakukan optimalisasi untuk mencapai RCS terendah pada frekuensi yang diinginkan, dan tentu disesuaikan dengan bujet yang tersedia.  

Prediksi RCS sendiri diawali dengan komputer atau pembuatan model pesawat yang kemudian di-tes dengan radar instrumentasi.  Indonesia dan Korea Selatan sejauh yang saya tahu belum memiliki instalasi pengujian RCS seperti yang dimiliki negara lain seperti Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis dan Inggris. 

Dengan demikian untuk pengujian RCS KF/IF-X dilakukan dengan software atau melakukan outsourcing ke negara lain seperti Jepang yang menguji RCS pesawat silumannya di Prancis.  Software untuk memprakirakan RCS sendiri sangat banyak, namun umumnya berbayar atau tidak bisa didapatkan secara bebas.  

Prediksi RCS yang saya lakukan untuk KF-X memanfaatkan software MATLAB dengan script POFACETS hasil karya Filippos Chatzigeorgadis. Seorang perwira militer yang lulus dari Naval Postgraduate School. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun