Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Baru Bekerja - New Way of Working: Keamanan Siber Pengguna

2 September 2022   09:12 Diperbarui: 2 September 2022   09:19 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
arsitektur Zero Trust (koleksi pribadi)

Mari kita lanjut kembali pembahasan Cara Baru Bekerja, New way of Working di jaman pandemi ini. Suatu hal yang dalam beberapa bulan ini semakin menarik untuk kita ikuti, siapkan dan jalani, keamanan siber dari pengguna. 

Kita sebagai pengguna sistem dan jaringan, seringkali tidak sadar, banyak yang kita gunakan dalam keseharian kita, terutama di perusahaan dan instansi, kita menggunakan berbagai sistem. 

Oleh karena itulah, banyak perusahaan dan instansi mulai menggunakan arsitektur Zero Trust (Zero Trust Architecture), yang secara sederhana digambarkan sebagai berikut.

Dengan pendekatan ZTA diatas, maka perusahaan / instansi harus memastikan untuk tidak percaya (trust) tapi verify (cek selalu). Dengan demikian maka selalu harus fokus :

- end point (baca: laptop / komputer) yang mengakses aplikasi

- aplikasi, baik yang ada di on-premise, cloud atau Software as a Service

- jaringan

- layanan identifikasi pengguna

Mari kita bedah singkat. Pertama, dari layanan identifikasi pengguna, kita harus bisa memastikan satu pengguna, satu device. Seringkali kita melihat satu pengguna (user) mengakses dari banyak device / perangkat. Jadi meskipun kita mengakses dari banyak device kita bisa melihat dan tahu user mana mengakses dari perangkat mana. Bagaimana bisa bila aplikasi web-based ?

Kedua, tentu bila mengakses dari berbagai perangkat dan berbasis web, tiap kali mau masuk login, maka harus di-otentikasi dulu. Masuk dari bagian manapun di jaringan, baik melalui LAN, WIFI ataupun Internet, semua harus ada otentikasi. Nah bicara otentikasi user, bukan hanya soal password, tapi harus gunakan cara lain, atau dikenal dengan 2FA (Two Factor Authentication). Konsep 2FA adalah sesuatu yang mereka miliki dan sesuatu yang mereka tahu. Jadi bisa saja password + OTP. Password = sesuatu yang mereka tahu, sedangkan OTP menjadi key yang mereka terima / miliki untuk dimasukkan ke sistem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun