Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Indonesia 4.0 Sudah Sampai di Mana?

23 Agustus 2022   10:43 Diperbarui: 23 Agustus 2022   10:51 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
10 Program Prioritas MI 4.0 (koleksi Pribadi)

Pertanyaan ini kembali muncul menyambut event nasional Indonesia Industry 4.0 yang akan diselenggarakan besok. Seperti yang kita ketahui, pemerintah kita telah menetapkan program Making Indonesia 4.0 pada April 2018. Dan sekarang sudah lebih dari 4 tahun berlalu, apakah kita telah melihat dampak atas program tersebut. 

Program MI 4.0 sebenarnya telah berjalan dengan baik sejak program ini digulirkan. Pemerintah kita, melalui Kementrian Perindustrian memiliki strategi yang tepat dari tahun ke tahun dalam perjalan program ini. 

Periode 2018-2019, upaya keras pemerintah kita mensosialisasikan Making Indonesia 4.0. Seringkali ada nada sumbing, dan melihat seperti Mission Impossible. Hal ini karena dianggap manufaktur kita ketinggalan jaman, dan tidak mungkin bisa bersaing dengan manufaktur luar negeri. Tapi pemerintah tidak pernah diam. Terus mengejar agar program MI 4.0 ini bisa diterima, dimengerti dan diimplementasikan banyak pihak. Bergulirlah 10 program prioritas yang dikejar pemerintah.

Periode 2019-2020, kita melihat implementasi MI 4.0 telah meluas. Tidak hanya menyasar bidang manufaktur Indonesia, yang harus terus berbenah diri. Tapi ada faktor lain, yaitu UMKM. Ini benar nyata karena 97-98% usaha di Indonesia adalah skala UMKM. Ini juga yang harus ditata agar bisa bersaing dalam proses produksi, hingga marketing dan pengelolaan usahanya. 

Tidak hanya itu, mulai juga dirintis kurikulum pendidikan era industri 4.0, adaptasi dunia pendidikan terhadap kebutuhan industri adalah kunci penting yang harus kita miliki. 

Demikian juga dengan program yang bermunculan, diantaranya, Startup4Industry, yang merangkum potensi startup yang ada di Indonesia. Dan ternyata, benar ada ratusan startup yang ada dan bermunculan membantu industri di Indonesia. 

Lalu apa selanjutnya? Ada INDI (Indonesia Industry 4.0 Readyness Index). Dengan adanya INDI ini, kita bisa mengukur kesiapan industi (baca: perusahaaan / instansi) kita sendiri.

pengukuran asessment INDI (koleksi pribadi)
pengukuran asessment INDI (koleksi pribadi)

Maka sangat penting kita melihat semua ini sebagai bagian dari proses transformasi. Bila kita melihat proses transformasi yang harus dilakukan perusahaan dan instansi, maka cara ini adalah strategi yang cukup baik.

transformasi industri 4.0 (koleksi pribadi)
transformasi industri 4.0 (koleksi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun