Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

B.T.S - Bokek Tapi Senang

13 Juni 2021   07:42 Diperbarui: 13 Juni 2021   07:46 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersenyum saya melihat fenomena BTS yang diikuti oleh pelaku kuliner lainnya. Mereka berharap Army akan mencari kuliner mereka karena semuanya ada tulisan BTS, padahal mungkin saja belum tentu BTS yang sama.

Nah, yang kali ini saya lihat adalah B.T.S, singkatan dari Bokek Tapi Senang. Siapa yang senang kalo bokek, tidak punya uang. Tentu sulit menjaga atau bahkan mencapai biar tetap senang meskipun bokek.

Tapi sesungguhnya, ada nilai ambang batas ketenangan, dimana kita merasa kita tidak bokek-bokek amat. Inilah ambang batas rasa syukur. Kalau hidup kita tidak dipenuhi rasa syukur, maka sulit sekali merasakan ketenangan, meskipun kita berlimpah uang. 

Perasaan bersyukur ini yang harus terus kita kembangkan, dan pelihara, bahkan katakan dengan mulut kita. Maka jangan heran, orang jadul selalu bicara, masih bersyukur bisa makan. Masih bersyukur bisa ini dan itu, itu dikatakan, bukan hanya dirasakan dalam hati. Perasaan penuh syukur inilah yang membuat diri kita, hati kita menjadi tenang. 

Sebaliknya, bila kita tidak merasa puas, tidak pernah bersyukur, maka tidak ada ketenangan dalam hati kita. Hati kita dikuasasi kedongkolan melihat orang lain. 

Saya sering ditanya, kok tidak iri melihat kawan-kawan yang kerjanya bolak-balik keluar negeri, mereka jalan-jalan lebih banyak dibandingkan bekerja. Saya hanya jawab singkat, ya bersyukurlah, sekarang bisa makan, masih bisa bekerja. 

Demikian juga dengan kondisi saat ini, bersyukurlah bila kita masih bisa bekerja, meskipun merasa kurang, atau bahkan BTB (bokek tengah bulan) , tapi bila kita rasakan dan jalani dengan penuh rasa syukur, toh kita akan sampai juga di akhir bulan, waktu gajian. Tinggal memastikan agar tidak bokek terus menerus, bagaimana caranya?

Pertama, jangan membeli yang tidak diperlukan, tidak menjadi kebutuhan utama. Terlebih lagi membeli dengan berhutang, hutang akan mengakibatkan pendapatan kita tergerus. Gaya hidup yang tinggi akan membuat anda merana sepanjang hidup, bukan senang. Pastikan hutang anda tidak lebih dari 30% dari pendapatan anda. 

Kedua, menabung. Bentuk menabung bisa beragam, usahakan 10-20% anda bisa sisihkan. Bisa bentuknya investasi, bisa bentuknya asuransi, apapun. Jangan hanya simpan di tabungan, tapi berdayakan dalam bentuk yang mungkin menghasilkan keuntungan walau sedikit. 

Ketiga, gunakan untuk membangun passive income. Gunakan waktu anda, dan mungkin 10-20% untuk membangun passive income. Bisa beragam bentuknya, tapi ini sangat berarti untuk jangka panjang. 

Keempat, berikan untuk Tuhan, bisa 10-20% anda berikan untuk Tuhan, dalam beragam bentuk. Bisa membantu banyak orang melalui lembaga keagamaan. Bisa juga langsung memberikan ke tempat ibadah. Bisa juga membantu orang lain yang membutuhkan. 

Inilah jurus untuk selalu senang, meskipun kerap kita merasakan bokek. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun