Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ketika Karyawan Minta WFH

27 Mei 2021   07:41 Diperbarui: 27 Mei 2021   07:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Selepas lebaran, seperti prediksi dan kenyataan tahun lalu, jumlah penderita covid sudah merangkak naik. Dan ini yang semakin mengkuatirkan. Kita melihat apa yang terjadi di India, dan semua menjadi ragu kemampuan kita menangani pandemi. 

Pemerintah sudah jauh hari dan terus menerus memperingatkan kita untuk terus menjaga protokol kesehatan, dimana pun, termasuk di lingkungan pekerjaan. Ini yang tidak mudah, dan seringkali membuat serba salah banyak pihak. Karyawan yang tidak merasa nyaman dalam bekerja, mulai dari keluar rumah, mereka sudah kuatir akan keselamatan mereka waktu naik transportasi umum. Demikian juga selama di kantor. Apalagi bila ada tim yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan cenderung mengabaikan, ini lebih memusingkan lagi.

Dari sisi perusahaan demikian juga. Mereka ingin karyawan tetap sehat, sudah diberikan vitamin, tapi tidak diambil. Sudah diberikan waktu istirahat bila sedang kurang sehat, tetap tidak mengindahkan. Padahal ini adalah saat kita harus saling mengerti dan memahami, bahwa kesehatan adalah faktor utama. 

Bayangkan bila ada yang terkena positif covid, maka kantor harus di sterilisasi, hingga minimal 7 hari, kantor terpaksa ditutup dan didisinfektan. Belum lagi kerumitan penanganan karyawan yang terkena, serta karyawan juga harus dilakukan tracing, selama ini berkomunikasi dengan siapa saja , dan mereka pun harus segera di tes rapid antigen. Untuk memastikan penyebarannya. 

Maka, kebijakan perusahaan untuk memungkinkan karyawan meminta Work From Home memang harus dipertimbangkan. Kami sendiri juga melakukannya untuk karyawan yang sedang dalam kondisi kurang fit.  Memang ada dampak biaya bila karyawan tidak masuk karena sakit, tapi juga sangat penting memastikan mereka bisa bekerja di rumah di kala WFH dilakukan.

Karyawan yang meminta WFH, selain yang karena kondisi kurang fit, tapi juga karena banyak hal lain. Apapun alasannya, perusahaan harus memikirkan cara mereka tetap bisa produktif dan bekerja. Dalam beberapa perusahaan, mereka mulai memikirkan mengatur sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga banyak celah, kaca, jendela dibuka untuk memudahkan sirkulasi. Ruang-ruang tertutup diberikan ventilator untuk memudahkan pertukaran udara. Virus ini memang sungguh memusingkan karena menular melalui udara tertutup dan dingin. 

Perusahaan harus menyesuaikan juga Standar Operation Procedure di masa pandemi yang memungkinkan WFH tetap bisa dilakukan. Jadi bila kita semakin meningkat jumlah penderita covid-nya, memang harus dilakukan segera WFH. Minimal Hybrid Work yang harus menjadi opsi, membuat karyawan bekerja secara bergantian dan tetap memastikan mereka produktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun