Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cybersecurity Jangan Dianggap Remeh di Kala WFH

12 Mei 2021   15:38 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak perusahaan tidak memikirkan dan mempertimbangkan faktor ini, keamanan siber terutama waktu karyawan, tim mereka lakukan Work From Home. 

Mengapa ? Karena perusahaan lebih cenderung memperhatikan bagaimana mereka bisa terkoneksi (faktor jaringan), memiliki pulsa Internet (bandwidth) dan bisa mengakses aplikasi saja. Faktor keamanan jaringan, keamanan Internet serta keamanan aplikasi sering luput dari perhatian.

Untuk itulah sangat penting perusahaan mengalokasikan waktu dan pelatihan yang cukup untuk karyawannya terkait dengan keamanan siber. 

Data dari Malwarebytes menunjukkan 44% dari responden yang mereka tanyakan ditemukan bahwa perusahaan tidak menyediakan training terkait keamanan siber. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan waktu pelatihan terkait dengan keamanan siber, atau cybersecurity awareness training. 

Hal ini harus dipahami, karena pengertian keamanan siber merupakan pengetahuan yang sangat penting untuk dikuasai karyawan dan tim di perusahaan. Ini bukan hanya tanggung jawab tim teknis IT saja, melainkan seluruh karyawan. 

Informasi menarik dari Udemy juga menunjukkan adanya peningkatan ketertarikan untuk pelatihan terkait dengan tema Ethical Hacking, terutama di bidang media meningkat 5.6%. Bidang Consumer Good and Services meningkat 6.4 % dibandingkan tahun sebelumnya.  Bila dilihat detailnya, maka urutan pelatihan Ethical Hacking naik 418%, DevOps 397%, Docker Certified Associate 318%, Continous Integration 182% dan CISSP 156%. Tren global ini juga harusnya diikuti di Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun