Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

6 Modal Utama Pekerja Freelancer

2 Mei 2021   08:32 Diperbarui: 2 Mei 2021   08:40 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berapa banyak dari kita yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi ini?

Saya sendiri juga baru saja melepas tim yang selama ini ikut bekerja dengan saya hampir dua tahun, dan saya katakan "kamu jadi freelancer saja .."

Awalnya dia tertegun, dalam otak dia dan orangtuanya, bekerja itu jauh lebih baik sebagai karyawan. Tapi track record-nya mengatakan lain, mengapa?

Karena, dia hanya bisa bekerja berdasarkan target bukan kehadiran. Jadi bila anda memiliki kebiasaan mengerjakan sesuatu sesuai target, tapi waktu kerjanya tidak mau diatur, maka lebih baik mengambil keputusan menjadi freelancer.

Kok bisa? Karena faktanya, sepanjang tahun, kehadirannya di kantor selalu terlambat. Tapi mungkin target kerjanya tidak terlambat, dia masih bisa mengejar deadline dari tugas-tugas yang diberikan. 

Lalu di masa pandemi ini, memang sebagian kantor menerapkan WFH atau waktu bekerja bergantian, sehingga memudahkan mereka yang bisa mengerjakan tugasnya, bisa mengerjakannya di rumah. Mungkin tidak semua bisa, buruh atau karyawan yang harus bekerja secara fisik pastinya tidak bisa menerapkan ini, dan mereka akan masuk ke jenis lain, yaitu datang bergantian ke kantor. 

Tapi untuk jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, tentu opsi WFH jadi pilihan utama. Nah, yang jadi masalah adalah tidak semua perusahaan tidak bisa menerima sepenuhnya karyawan yang bekerja di WFH , karena sebagian besar dari mereka tidak mencapai target yang diharapkan. 

Maka tentu kantor, perusahaan menjadi kecewa, karena produktivitas tidak tercapai. Maka perlu pendekatan lain.

Menjadi freelance memang menjadi opsi yang semakin terbuka saat ini. Freelancer, kerja paruh waktu dapat dikerjakan oleh sebagian orang yang memang bidang pekerjaannya bisa dilakukan di rumah, seperti pekerjaan administrasi, hingga programmer komputer. Tapi negara kita belum sepenuhnya memikirkan nasib freelancer ini. Maka harus ditentukan dengan baik, bagaimana freelancer ini bisa bekerjasama dengan perusahaan. 

Apa yang diperlukan dari seorang freelancer?

1. Listening Skill, kemampuan mendengar dengan baik. Untuk bisa berkomunikasi dengan perusahaan, perwakilan perusahaan, maka harus mendengar dulu dengan baik. Ini akan memudahkan mendengar harapan dan target yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun