Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Geliat Data Center Indonesia

18 Februari 2021   09:13 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MENKOMINFO mencatat ada ribuan data center di Indonesia, berapa jumlah pastinya ? Mungkin tidak ada data yang sangat tepat, karena istilah data center ini juga bisa diartikan beragam. 

Data Center, atau dalam skala yang kecil disebut juga Ruang Server. Adalah tempat dimana pusat data dari instansi berada. Pusat data ini bisa ada di dalam area instansi, ataupun di luar instansi. 

Ruang server yang skala paling kecil umumnya hanya cukup menggunakan satu Rak Server saja. Umumnya saat ini sangat disarankan menggunakan Rak server yang khusus dibuat, sehingga sirkulasi udara panas dan penempatan cabling akan lebih baik. 

Untuk memastikan server berjalan dengan baik, diperlukan listrik dan pendingin ruangan. Disinilah muncul banyak permasalahan. Mulai dari ketersediaan listrik hingga pendingin perangkat yang baik. 

Ketersediaan listrik harus gunakan perangkat Uninterruptable Power Supply (UPS) , sehingga apabila ada kegagalan listrik, maka UPS dapat memberikan tenaga cadangan, minimal 15 menit, untuk mematikan perangkat dengan baik. 

Untuk instansi yang sangat memerlukan ketersediaan daya yang tinggi, maka selain UPS diperlukan juga batere cadangan. Maka bila seperti ini, biasanya lokasinya pun sangat diperhatikan. Perangkat server umumnya diletakkan dalam satu rak sendiri, sedangkan perangkat UPS dan Batere bisa diletakkan dalam rak terpisah. 

Sumber panas yang dihasilkan oleh UPS umumnya lebih tinggi daripada perangkat server dalam satu rak, sehingga kita harus memperhatikan sumber panas ini. Dalam banyak kasus implementasi, umumnya kita hanya perhatikan agar udara ruangan dingin, padahal seharusnya kita memperhatikan udara dingin yang masuk ke dalam rak, untuk mendinginkan perangkat. 

Permasalahan berikutnya adalah pendingin perangkat. Saya lebih suka menyebutnya sebagai pendingin perangkat bukan pendingin ruangan. Karena sebenarnya tujuan utamanya adalah mendinginkan, menjaga suhu perangkat, bukan ruangan. 

Banyak kita salah kaprah, dan membuat suhu ruangan sangat dingin, bahkan cenderung lembab, tapi udara dinginnya tidak masuk ke dalam rak. Tentu ini sangat salah. Perangkat yang kepanasan, overheat , bisa mematikan dirinya sendiri di suhu mulai 35 - 40 derajat. Jadi pastikan anda menerapkan pendingin perangkat yang tepat. 

Inilah sekelumit geliat data center, atau ruang server yang ada di sekitar kita, dan saat ini perannya semakin nyata dalam masa pandemi. Maka sangat perlu kita memiliki pengetahuan yang cukup terkait ruang server atau data center sehingga kita bisa mengimplementasikan dengan tepat Silahkan ikuti terus blog ini atau akses ke www.ruang-server.com atau blog.dayaciptamandiri.com untuk melihat artikel lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun