Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Grab dan Gojek Dianggap VOC Baru?

12 Januari 2021   08:23 Diperbarui: 12 Januari 2021   09:03 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pagi ini, saya menerima tulisan di salah satu WAG yang menganggap UMKM kita 'dicaplok' oleh GRAB atau GOJEK, dan seolah-olah dianggap sebagai new VOC. Saya tertarik untuk mengulasnya.

Selama ini, ratusan tahun mungkin, manusia mempertahankan dirinya dengan bercocok-tanam, dan kemudian berjualan. Oleh karena itulah, ada market (pasar), dan supply (penyedia). Semua proses transaksi di dunia kita ini menggunakan uang. 

UMKM kita yang jumlahnya 99% dari seluruh usaha yang ada di Indonesia sedang ditantang untuk masuk digital. Maka bagi UMKM kuliner, dimana ini adalah market terbesar, diharapkan menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan, bahkan sekarang, mempertahankan diri. 

Maka dalam kurun beberapa tahun terakhir, semakin banyak UMKM yang menggunakan berbagai layanan online (platform) dengan berbagai tujuan. Muncullah GRAB dan GOJEK yang menjadi 'pemimpin' aneka layanan, khususnya untuk membantu berbagai pihak, termasuk UMKM. 

Maka mulailah mereka menggunakan GrabFood dan GoFood untuk menjawab kebutuhan dan tantangan memesan dan membayar. Bagi pengusaha kuliner, GrabFood , GoFood dan beragam lainnya seharusnya memudahkan mereka untuk menjual. 

Buat beberapa orang, keberadaan GrabFood, GoFood dll ini menolong mereka untuk tetap bisa produksi, berjualan dan melayani pelanggan mereka. Dan bahkan, kita bisa membeli apa yang selama ini mungkin tidak bisa dibeli, mungkin karena sibuk ataupun tidak tahu bahwa ada makanan / minuman itu. Maka sangat wajar, sekarang seperti tidak ada batas, borderless, kita bisa beli, pesan dari mana saja, dan kapan saja, dan bisa dari platform mana saja. Jangan lupa sekarang Toped, Shopee juga laris menjual makanan dan minuman.

Karena memang dunia makanan dan minuman ini sangat luas, semua orang pasti perlu makan. Ini pasar yang sangat besar, apalagi penduduk Indonesia juga sangat besar. 

Lalu sebenarnya yang menjadi kendala adalah dari sisi penyedia (supply), orang beranggapan pada saat dia sudah masuk ke GoFood, GrabFood dan lainnya, maka sudah selesai, tinggal menunggu order. Salah !! Mereka tetap harus promosi dan memastikan orang tahu adanya mereka, memastikan orang juga terus memesan, terutama para langganan, dan satu lagi, memastikan mereka puas. Maka strategi bahwa kalau sudah ada di platform pemesanan online maka sudah selesai, ini tidak benar. 

Jadi berikutnya, tetap harus promosi. Agar orang tahu, agar semakin banyak orang tahu. Dan pilihan menggunakan Instagram, Facebook dan Whatsapp menjadi pilihan paling mudah. Memastikan mereka posting dan rating. Itu kata kuncinya. 

Berikutnya, apakah semuanya kita akan dicaplok oleh platform ? Tentu tidak. Tidak semua bisa berjualan via online, dan ini yang harus kita sadari. Apakah usaha kita cocok gunakan platform pemesanan online ? Orang beranggapan bahwa semua bisa di-online-kan , tapi ternyata tetap ada yang tidak bisa. Peternak telor itik mungkin pikir-pikir untuk punya website , karena konsentrasinya akan tetap ke bagaimana menghasilkan telur terbaik. 

Maka itulah sebabnya tetap ada yang jadi PRODUSEN, menghasilkan produk dan berkonsentrasi menghasilkan produk terbaik. Dan juga ada yang menjadi PENGOLAH, mengolah makanan minuman. Dan juga mungkin ada yang tetap jadi PENJUAL, karena memang dia bagus menjual. Semua rejeki sudah diatur Yang Maha Kuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun