Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gagal Fokus, Penyebab Kita Merasa Banyak Waktu

17 Juli 2020   00:46 Diperbarui: 17 Juli 2020   08:04 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.yourtrainingedge.com

Menyoal tentang waktu, dengan durasi yang sama, bisa terasa cepat atau lama, bahkan lama sekali. Rahasianya ada pada pikiran, bila hati senang cepatlah waktu berlalu. Namun, bila hati tak karuan lamanya minta ampun.

Ingat, waktu anak masih seusia SD, kalau diajak jalan-jalan bapaknya, selalu bertanya mau kemana kita. Bukan robot, anak kecil pun tahu, langkah kakinya akan menapak riang, bila tujuan perginya jelas.

Kita mau ke toko buku! Nach, bayang-bayang mau beli apa, sudah terpampang dibenak anak. Beda lagi, kalau dibilang mau jalan-jalan santai, sudahlah pasti inginnya jajan sambil lihat-lihat.

Dulu setelah menikah dan punya anak, inginnya memiliki rumah, dan segala daya upaya di arahkan agar terkumpul uang muka cicilan. Target tercapai, tak lebih dari 3 tahun bekerja, bebaslah membayar sewa kontrakkan.

Bagi-bagi pengalaman ya, di situasi kerja pun mirip-mirip, pernah terjadi beberapa waktu lalu, menanti saatnya pulang. Kalau dipikir-pikir, mengapa harus dinanti, pastinya kalau sudah waktunya akan bergulir dengan sendirinya.

Mungkin kurang pekerjaan, ataukah tak ada lagi yang dikerjakan, dan jawab pastinya karena tak tahu atau bingung mau melakukan apa. Padahal, nyata-nyata pekerjaan menumpuk dan harus disegerakan. Ada yang salah kalau begitu.

Biasanya sich, lanjutannya harus jeda sejenak, diam beberapa saat atau diam beberapa lama di rumah alias ambil cuti tahunan. Bisa jadi lelah, kurang istirahat, atau kurang piknik yang memerlukan penyegaran fisik atau psikis.

Temukan tujuan, seperti anak yg mau diajak pergi bapaknya, selalu bertanya mau kemana. Begitu pun, ketika kita bekerja, tujuannya apakah hanya iseng-iseng supaya dihormati atau ada hal lain.

Boleh dibilang, waktu itu tujuan bekerja adalah mencari uang, untuk bayar cicilan rumah, uang sekolah, beli kendaraan dan lain lain.

Tujuan harus kuat dan pasti, bukan hanya singgah di pikiran saja. Jelang memiliki rumah cicilan, agar terlihat nyata, dibuatlah semacam miniatur rumah, diletakkan di sudut ruang tamu rumah kontrakkan.

Sumber : www.planninglawsolutions.com.au
Sumber : www.planninglawsolutions.com.au
Kaitan dengan pekerjaan, semangat kerja haruslah diperkuat. Jadilah target-target kecil harian, bulanan, bahkan tahunan atau lima tahunan yang berhubungan dengan tugas-tugas perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun