Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Physical Distancing dan Penerapannya di Meja Makan

26 Maret 2020   06:51 Diperbarui: 26 Maret 2020   07:01 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaturan Meja Makan di Kantin Pabrik, PT. UJ - Kab Bandung Barat. Dok Pribadi/J.Krisnomo/21/03/20

Mulanya dianggap becanda, ketika kawan-kawan di pabrik dianjurkan untuk tidak saling berkontak fisik saat memberi salam. Maklumlah, kita-kita ini khan dikenal sebagai bangsa yang ramah dan peduli.

Namun, situasinya berbeda, ketika kasus Covid-19 merebak pesat. Apalagi, WHO telah  merubah kebijakan sosial distancing menjadi physical distancing, 20 Maret 2020.

Sejak beberapa waktu lalu, telah diterapkan pengecekkan suhu tubuh, di dahi sebelum memasuki area pabrik dengan alat pengukur suhu. Begitu pula saat memasuki area kerja, absen kehadiran dilakukan berdasarkan face print (deteksi pengenal wajah) tanpa harus menekan tombol yang berpotensi penularan saat bergantian.

Begitulah situasinya, para karyawan telah menyadari betapa riskan-nya, kemungkinan tertular virus corona, Covid-19. Bicara dibatasi, aktifitas berjarak sekurang-kurangnya 1 meter.

Makan pun di atur, tiap-tiap kantin dibatasi hanya 50 % kapasitas yang dipakai, dan waktunya bergiliran. Saat memasuki ruang kantin, telah diatur agar antrian berjarak 1 meter, dengan cara memberi batas garis pada lantai, dan menyerahkan kupon makan yang telah disiapkan sesuai jadual. Tak lupa harus cuci tangan pakai sabun, sebelum melanjutkan antrian.

Di dinding kantin pun, tertulis peringatan tidak berbicara ketika mengambil makanan prasmanan di meja petugas, untuk menghindari cemaran dari mulut dan hidung, ke arah baki persediaan makanan.

Setelah siap makanan di baki stainless, karyawan menuju meja makan yang telah disediakan. Satu meja yang semula berkapasitas 4 orang, diatur bersilang menjadi 2 orang. Diberi tanda X, pada posisi yang tidak boleh diduduki.

Makan dengan tertib, sesuai waktu yang telah disediakan, 30 menit, dan sedikit bicara, tetap senyum dan ceria ketika makan.

Sumber : Antara Foto/Mohammad Ayudha/aww
Sumber : Antara Foto/Mohammad Ayudha/aww
Dilansir dari Antara, bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menganjurkan dan mendorong penggunaan frasa physical distancing yang berarti menjaga jarak fisik daripada penggunaan frasa social distancing (menjaga jarak sosial).

Menurut WHO, gagasan pengubahan itu dimaksudkan untuk menjernihkan pemahaman physical distancing bahwa saat ini bukan tentang memutuskan kontak dengan teman dan keluarga, tetapi menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar.

Sumber : akurat.co
Sumber : akurat.co
Penerapan physical distancing, telah dilakukan juga di beberapa tempat fasilitas umum, seperti contohnya kursi-kursi antrian di ruang tunggu, di dalam kereta, pesawat dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun