Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Etika Batuk, Waspadai Semburannya

20 Maret 2020   20:12 Diperbarui: 20 Maret 2020   20:56 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika Batuk, jangan abai bila tak ingin berbagi virus, termasuk Covid-19. Gunakan masker, tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam, atau tisu, dan jangan lupa membuangnya di tempat sampah serta cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, merupakan butir-butir etika batuk yang perlu dicermati.

Jebras-jebres dari batuk atau bersin-nya kawan, kadang menjengkelkan bagi yang sehat. Sayangnya, ada beberapa kawan yang tak menyadarinya, dan itulah korban dari ketidaketisan.

Sosialisasi telah lebih dari cukup, tapi belum tentu dimaknai sepenuhnya. Bila tak minat jangan harap ada kepedulian, akibatnya tak tahu bahkan tak mau tahu bahaya dan dampaknya bagi orang lain.

Masker menjadi yang pertama dalam menyiasati semburan batuk yang kuat. Lendir atau cairan batuk, bersin akan terperangkap pada masker. Di dalam etika batuk, selain masker, dapat dilakukan dengan tisu atau menggunakan lengan atas bagian dalam, yang dilanjutkan dengan cuci tangan pakai sabun.

Sumber : www.promkes.kemkes.go.id
Sumber : www.promkes.kemkes.go.id
Jangan gagal paham, tiga lapisnya masker memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lapisan terluarnya yang berwarna hijau, berbahan anti air yang mampu menangkal percikan air ludah atau cairan dari luar tubuh.

Sedangkan bagian dalam yang berwarna putih, mampu menyerap cairan ludah, dan hidung dari si penggunanya. Sementara, bagian tengah difungsikan untuk menahan kuman penyakit atau partikel halus lainnya.

Di saat bersin atau batuk yang terkadang silih berganti, menurut John Pan, MD, kepala Pusat Pengobatan Integratif di George Washington University Medical Center, bahwa bersin yang ditahan akan memaksa bakteri kembali masuk ke dalam rongga hidung dan lubang telinga, sehingga bisa menimbulkan infeksi bagi tubuh kita.

Oleh karena itu, dapatlah dipahami bahwa etika batuk bukannya menutup total lubang hidung atau mulut, tapi menghambatnya pada masker atau siku tangan bagian dalam.

Semacam suara ledakkan kecil, pernah terjadi ketika seorang kawan mencoba menutup hidung dan mulutnya dengan tangan. Justru, itulah bencana, tangan  tak mampu menahan tekanan batuk yang seakan menggelegar, membuyarkan konsentrasi hadirin di saat rapat berlangsung.

Sumber: wisegeek.com
Sumber: wisegeek.com
Dilansir dari Huffingtonpost, ketika bersin atau batuk, kuman termasuk virus dan bakteri ternyata dapat menyebar dengan kecepatan lebih dari 50 Km per jam. Itu artinya, bakteri yang keluar dari mulut  dapat mencapai jarak yang sangat jauh.

Bagi penderita batuk dan bersin, pastinya banyak sisa ludah atau cairan yang terperangkap di bagian lapisan yang menempel pada mulut dan hidung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun