Tak ada sinyal. Kata orang, nyawanya belum nyambung. Terhenyak sejenak, seolah tanpa harap, ketika baru terbangun. Mungkin terlalu lelah, sementara tidur tak nyenyak. Akibatnya, memberi situasi kosong dan tak punya arah, saat raga harus beranjak kerja.
Bersyukur, dan berpikir sesuatu yang baik-baik saja. Jangan menyulitkan dan menjerumuskan diri dengan pengalaman masa lalu dan masa nanti yang terlalu pesimis untuk dihadapi.
Pikiran itu rumahnya ada di raga yang sehat. Oleh karenanya, bersihkan diri dengan mandi pagi, sertailah bahagia pagi bersama lagu-lagu kesukaan, meski tak merdu.
Sarapan dan ngopi-ngopi, atau ngeteh-ngeteh, di kafe sederhana yang kita miliki di rumah.Â
Pandanglah, beberapa sudut rumah yang kusam cat dindingnya, atau kursi tamu yang mulai jebrol alasnya. Semuanya itu, harus dirawat dan kalau perlu diperbaiki, agar anak-anak bahagia berceria sepulang sekolah.
Kerja bersemangat, buat anak-anak, istri dan sesama kita yang memerlukan.
Sulit dan gersangnya masa lalu, dan masa depan yang akan diraih, ternyata sering dimaknai gagal paham yang dapat mematikan harapan.
Selalu berharap, dan percaya bahwa ada hal-hal baik di dalam kesulitan dan halangan, dan itulah kuncinya agar manusia mampu memuliakan dirinya.
Bandung, 17 Juli 2019