Senin, selain dinanti juga dibenci. Tak bijak menyalahkan hari, karena setiap hari dikaruniakan-Nya kehebatan-kehebatan yang telah dipersiapkan untuk kita masing-masing.
Kalau ada di antara kita yang bersikap apatis, atau pesimis, itu pilihan. Demikian pula, sikap optimis, boleh-boleh saja, tergantung diri masing-masing mau dibawa kemana.
Pengalaman adalah harta tak ternilai yang perlu dicermati. Tak perlu kita mengulang kesalahan sama yang pernah dilakukan orang lain, karena hanya memboroskan waktu dan energi. Hidup tak selayaknya seperti keledai yang terperosok dua kali dalam lubang yang sama. Itu kata pepatah kuno.
Bila di benak kita tak terlintas rencana-rencana atau harapan-harapan, di hari Senin ini, tak perlu kuatir. Sesuatu yang normal-normal saja, karena kita adalah manusia yang lemah, terkungkung dengan kesedihan dan kesenangan masa lalu, dan juga Sabtu-Minggu yang baru saja terlewat.
Lanjutkan mengais-ngais diri, bagi yang ingin menjalani hari Senin dengan ceria dan semangat. Pilahlah dan pilih sesuatu yang ingin kita capai, lebih tepatnya periksa dalam ingatan, hal-hal apa yang harus dilakukan. Janganlah sampai menjadikan hari Senin menjadi hari terburuk, lemah dan tak berdaya.
Tekadkan saja bahwa kita ingin hidup sehat, bahagia dan bermanfaat bagi diri dan sesama. Bila memang ada rencana baik yang teringat, lebih baiknya ada yang tertulis, tentunya akan memperlancar arus perjalanan mengisi aktifitas kita di sepanjang hari Senin ini.
Lain halnya, bagi kita-kita yang bersemangat, penuh motivasi dan terencana dengan segudang aktifitas yang menghadang, lebih pastinya lagi akan lebih jelas dan siap memberi jejak-jejak kehidupan yang bermakna.
Namun, bukan berarti yang punya rencana dan terbayang sudah tahu apa yang ingin dilakukan, akan mulus-mulus saja menghadapi hari Senin. Bila tak ada motivasi, dan juga keinginan menjalaninya dengan tulus, tak ubahnya akan menghadapi situasi seperti kawan-kawan lain yang terpuruk karena tak punya rencana apa-apa.
Semuanya kembali pada diri, karena hidup adalah pilihan. Bila pagi menyingsing, bukalah jendela hati kita masing-masing, nikmatilah semilirnya angin yang berhembus.
Biarkanlah secara perlahan, dan pasti memasuki sel-sel dalam setiap jengkal tubuh kita, menembus relung hati dan pikiran, dan berpasrah diri bahwa tak ada yang tak baik yang diberikan-Nya pada kita.
Berjanjilah pada-Nya, bahwa kita ingin bersemangat dan menjalani hari ini, Senin, dan hari-hari lainnya dengan ceria  dan bahagia.
