Jejak langkah kawasan kota tersirat sarat. Sejalan dengan pesan Ir. Sukarno, Presiden Pertama RI, dalam sederet kalimat yang terpampang di dinding, sebelum pintu masuk Museum Kota Bandung.
Meski belum sepenuhnya terselesaikan, tetapi rencana ke-depannya sangatlah jelas. Masih banyak konten dan artefak yang belum terpasang, sejumlah ruangan belum bisa dibuka untuk umum.
Saat berkunjung, Sabtu (01/11/18), seperti dijelaskan Arya, salah satu pemandu, bahwa museum terdiri dari dua gedung yang telah siap huni. Gedung lama yang merupakan bangunan tua, didirikan pada tahun 1920, sebagai Frobelschool (SekolahTaman Kanak-Kanak) milik Loge Sint Jan, kelompok Vrijmetselari Bandung, menampilkan koleksi bertema sejarah dan kebangsaan yang terjadi di Kota Bandung.
Dua ruang dari gedung lama telah diisi dengan berbagai foto-foto sejarah, dengan tata letak yang sangat menarik. Sementara itu, gedung baru akan diisi dengan produk budaya, yang mengandung aspek-aspek teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Museum Kota Bandung, yang terletak di Jalan Aceh, Kota Bandung, diresmikan tahap pertama-nya, oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Rabu (31/10/18).
Selain foto-foto, galeri museum akan dilengkapi pula dengan media digital dan audio visual. Lagipula, Museum Kota Bandung, sebagai museum milenial, yang mengandalkan kekuatan multimedia, akan menjadi pembeda dari museum-museum lainnya.
Lelah berkeliling, tersedia pula kafe Kopi Museum, yang menyajikan kopi, dan minuman lain serta makanan. Dipamerkan pula produk jenis kopi yang ada di Jawa Barat.
Keyakinan menguat, saat hendak ke toilet, dekat bangunan baru bertingkat, berdisain unik, terlihat sedang ada pemasangan foto-foto dan alat peraga, seperti Jembatan Kereta atau Viaduct Cikapundung, dan infonya kejar tayang tuntas sebelum pertengahan 2019.
Akan lebih lebih lengkap kiranya, bila artefak yang telah direncanakan dapat segera terwujud. Artefak merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan.
Semakin kekinian dan jozz, bila kelak tersedia bangunan-bangunan miniatur bersejarah atau patung-patung lilin para pelaku yang telah mengukir keindahan jejak-jejak sejarah perjalanan Kota Bandung.