Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum KAA dan Sang Pemandu

4 Oktober 2017   18:36 Diperbarui: 4 Oktober 2017   18:47 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).

Cita rasa pandang tergantung pengelolaannya. Museum Konperensi Asia Afrika yang terletak di tepi Jalan Asia Afrika No. 65 Bandung itu sudah ribuan kali terlewati. Tapi kini, nuansa hati tertambat, bahkan tak mau pulang, saat berkunjung.

Menjadi bagian tak terpisahkan dari Gedung Merdeka -- Bandung, tempatnya penyelenggaraan Konperensi Asia Afrika, 18 -- 24 April 1955. Diresmikan Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak acara Peringatan 25 Tahun Konperensi Asia Afrika.

Berkunjung, Sabtu (23/09/17), telah membuka nalar hati untuk memahami dan memaknai peristiwa Konperensi Asia Afrika secara lebih.

Saat situasi dunia semakin tak menentu, pada waktu itu, yang diikuti oleh 29 negara, telah menghasilkan Dasasila Bandung, atau sepuluh prinsip dari Bandung. Cikal bakalnya, didasari Perang Dingin, antara Blok Barat dan Blok Timur, serta adanya penjajahan, terutama di kawasan Asia dan Afrika. Pengembangan senjata nuklir juga semakin menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perang lanjutan.

Prinsip-prinsip Dasasila Bandung ini kemudian menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam menggalang solidaritas dan kerjasama internasional. Semangat KAA telah menambah kekuatan moral bagi para pejuang kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia Afrika.

Gedung Merdeka, arsitektur Gaya Art Deco yang ditonjolkan oleh C.P. Wolf Schoemaker pada tahun 1921, berkarakter unik dan indah. Termasuk gedung yang saat ini digunakan sebagai museum.

Museum Konperensi Asia Afrika, dibuka untuk umum tiap hari, kecuali hari minggu atau hari libur nasional, dan gratis.

Gedung Merdeka, dan Museum KAA (sblh kanan) tampak depan, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Gedung Merdeka, dan Museum KAA (sblh kanan) tampak depan, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Ruang Pamer Museum KAA, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Meja dan Kursi Rotan yang digunakan pada saat KAA -1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Meja dan Kursi Rotan yang digunakan pada saat KAA -1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Kamera yang digunakan saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Kamera yang digunakan saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Mesin Tik yang digunakan oleh pers pada saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Mesin Tik yang digunakan oleh pers pada saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Piringan Hitam - PH Pidato Bung Karno saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Piringan Hitam - PH Pidato Bung Karno saat KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Foto Soekarno dan Hatta, KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Foto Soekarno dan Hatta, KAA -- 1955, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bola Dunia, Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Bola Dunia, Bagian Dalam Museum KAA, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Jam Buka Musium KAA, tiap hari, kecuali Minggu dan Hari Besar/Libur, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Jam Buka Musium KAA, tiap hari, kecuali Minggu dan Hari Besar/Libur, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Sabtu (23/09/17).
Penulis, Johanes Krisnomo, bgn dalam Museum KAA - 1955,, Foto Dok Pribadi.
Penulis, Johanes Krisnomo, bgn dalam Museum KAA - 1955,, Foto Dok Pribadi.
Gedung Merdeka, dan Museum KAA (sblh kanan) tampak depan, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Gedung Merdeka, dan Museum KAA (sblh kanan) tampak depan, Sabtu (23/09/17), Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Pengalaman berkesan, saat berkunjung bersama kawan-kawan sekomunitas pecinta sejarah, salah satunya adalah keberhasilan Sang Pemandu, memiripkan gerak mimiknya bagai pidato Sang Proklamator. Sudut rasa yang semula tak acuh, telah menjadi nuansa berkebutuhan khusus.

Disain tata letak, dan suasananya yang tenang, mampu memicu kembali rekaman suasana konperensi di Tahun 1955, dengan berbagai replika, benda-benda bersejarah, foto-foto dan film-film dokumenter.

Museum ini, dilengkapi pula dengan ruang audiovisual, perpustakaan, dan internet, juga kedai cindera mata.

Sudah selayaknya, menyiapkan ruang hati dan niat berkunjung, berlomba menata diri, meraup semangat Asia Afrika, demi sebuah pemahaman. Tentang hebatnya solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika, dulu! Dan kini tugas kita mengisinya dengan capaian jerih payah kemerdekaan, harga diri dan perdamaian dunia yang hakiki.

Bandung, 04 Okt 2017

Penulis Johanes Krisnomo. 

Bahan Tulisan : Brosur Museum KAA dan Kunjungan, Sabtu (23/09/17).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun