Ada dua buah tugu saling berseberangan di antara dua tepi jalan, kiri dan kanannya. Asal muasalnya, gapura bertuliskan Selamat Datang, namun telah rusak bagian tengahnya dan berubah jadi tugu. Ada risiko rubuh, menimpa pengguna jalan, karena bukan peruntukkannya.
Sering tak disadari, ada bahaya mengancam, karena kesibukan yang super. Para pengguna jalan, fokus pada tujuannya masing-masing, dan lengah.
Berikut contoh lainnya. Pagi hari, anak umur enam tahunan, dibonceng ibunya, tanpa helm dan pengaman badan, terkantuk-kantuk erat berpegang pada perut ibunya.
Seorang ibu, dengan gaya trendi, melupakan dan mungkin tak tahu ada bahaya, karena baju panjangnya sampai bawah, mengurai manja selama dalam perjalanan saat berkendara motor.
Romantika bahaya di jalan, saat berkendara maupun benda-benda tak bergerak seperti gapura rusak, jalan berlubang contohnya, ada di mana-mana.
Sebaiknya memang, ada yang mengingatkan dan memberi saran, bagaimana sebaiknya! Mawas diri sangatlah penting. Gapura rusak itu selayaknya dibongkar dan diganti yang baru, bila masih diperlukan.
Gapura, dan kejadian di jalan yang sering dijumpai sehari-hari, sudah saatnya menjadi pembelajaran dan antisipasi ancaman risiko bahaya bagi kita semua.
Cimahi, 02 Okt 2017
Penulis : Johanes Krisnomo/Inspirasi gapura rusak, di daerah Ciawitali - Cimahi, Senin, 02 Okt 2017. Foto dok pribadi J.Krisnomo