Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bila Abai Cuci Tangan

29 September 2017   18:41 Diperbarui: 29 September 2017   18:47 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kemenkes -- RI/WHO J.Krisnomo/Kompasiana/Bila Abai Cuci Tangan.

Selintas, cuci tangan adalah orang yang tidak mau bertanggung jawab atas tingkah yang dilakukannya, dan cenderung melempar kesalahan pada orang lain. Aktualitas dari cuci tangan, pakai sabun sebagai penguat, justru sebaliknya. Bertanggung jawab atas kebersihan diri, tak mau berbagi penyakit adalah maksudnya.

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa kedua tangan kita merupakan jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Itu sebabnya, selain menjalankan gaya hidup sehat, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun akan mengurangi dan mencegah penularan berbagai penyakit, di antaranya diare, flu dan penyebaran virus ISPA.

Ramahnya kita-kita, sebagai orang Indonesia, yang murah senyum dan sering berjabat tangan, menimbulkan konsekuensi serius. Pasalnya, kita cenderung  berbagi kuman atau virus kepada kawan-kawan, tanpa sadar, bila belum terbiasa cuci tangan pakai sabun.

Selintas, cuci tangan adalah orang yang tidak mau bertanggung jawab atas tingkah yang dilakukannya, dan cenderung melempar kesalahan pada orang lain. Aktualitas dari cuci tangan, pakai sabun sebagai penguat, justru sebaliknya. Bertanggung jawab atas kebersihan diri, tak mau berbagi penyakit adalah maksudnya. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa kedua tangan kita merupakan jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Itu sebabnya, selain menjalankan gaya hidup sehat, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun akan mengurangi dan mencegah penularan berbagai penyakit, di antaranya diare, flu dan penyebaran virus ISPA. Ramahnya kita-kita, sebagai orang Indonesia, yang murah senyum dan sering berjabat tangan, menimbulkan konsekuensi serius. Pasalnya, kita cenderung berbagi kuman atau virus kepada kawan-kawan, tanpa sadar, bila belum terbiasa cuci tangan pakai sabun.
Selintas, cuci tangan adalah orang yang tidak mau bertanggung jawab atas tingkah yang dilakukannya, dan cenderung melempar kesalahan pada orang lain. Aktualitas dari cuci tangan, pakai sabun sebagai penguat, justru sebaliknya. Bertanggung jawab atas kebersihan diri, tak mau berbagi penyakit adalah maksudnya. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa kedua tangan kita merupakan jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Itu sebabnya, selain menjalankan gaya hidup sehat, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun akan mengurangi dan mencegah penularan berbagai penyakit, di antaranya diare, flu dan penyebaran virus ISPA. Ramahnya kita-kita, sebagai orang Indonesia, yang murah senyum dan sering berjabat tangan, menimbulkan konsekuensi serius. Pasalnya, kita cenderung berbagi kuman atau virus kepada kawan-kawan, tanpa sadar, bila belum terbiasa cuci tangan pakai sabun.
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, permukaan benda-benda, seperti hape, gagang pintu, meja kerja yang tak pernah dibersihkan, tombol dan pintu lift, laptop dan lain-lain, dapat dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.

Sekurang-kurangnya dua puluh detik, asalkan benar caranya, cuci tangan pakai sabun, setelah beraktifitas, berarti telah melakukan kebaikan dengan cara tidak berbagi penyakit atau sumbernya kepada orang lain.

Jangan abai Cuci Tangan, bila ingin dan sadar, berbagi kebaikan melalui pola hidup bersih dan sehat!

Bandung, 29 Sept 2017

Penulis : Johanes Krisnomo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun