Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dodol Dawet Kreweng

30 Desember 2015   19:52 Diperbarui: 30 Desember 2015   19:52 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah harapan atau doa dapat diungkap secara visual dalam bentuk simbol-simbol. Seperti halnya prosesi pernikahan menurut adat Jawa, “Dodol Dawet”, atau jual cendol (dari bahasa Jawa, dodol : jual; dawet : cendol), satu diantara rangkaian acara sebelum hari pernikahan.

Dodol Dawet, dilaksanakan di halaman rumah, mengundang keluarga dan tetangga sekitar, dengan pembayaran berupa pecahan bahan genting berbentuk bulat, kreweng (bahasa Jawa). Pelakunya adalah pihak keluarga calon mempelai putri, dalam hal ini ibu calon pengantin, didampingi suaminya yang menggunakan payung pelindung.

Hasil pembayaran, kreweng diterimakan oleh suami, sedangkan istri khusus melayani para pembeli dawet. Maknanya dapat diartikan bahwa suami-istri harus bahu-membahu, bekerja sama dalam membangun mahligai rumah tangga.

Prosesi Dodol Dawet, secara khusus ditujukan atau dipahami sebagai simbolisasi sebuah harapan atau doa agar pernikahan yang akan digelar keesokan hari, dikunjungi banyak tamu, seperti juga laris-manisnya dawet yang terjual.

Pengalaman pribadi, saat dulu, ketika masih belum punya rumah dan beberapa asesorisnya seperti mobil dan lain-lain, sengaja disiapkan bentuk miniaturnya rumah dan mobil, di sudut ruang tamu sebagai simbolisasi target penguat harapan dan doa bagi keluarga.

Simbolisasi itu perlu, di penghujung pergantian tahun, 2015 – 2016, nyatakan secara visual bentuk aktual rencana pencapaian masa depan, agar harapan itu terwujudkan dalam kurun waktu.

Cimahi, 30 Des 2015

Catatan : Foto-foto milik pribadi, saat acara pernikahan keluarga di Semarang, 02 Okt 2015.

Terimakasih

Johanes Krisnomo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun