Kradinan, Madiun - Indonesia saat ini tengah dilandah pandemi Covid-19. Diperlukan banyak usaha oleh pemerintah dan seluruh warga masyarakat untuk memutus rantai penyebaran pandemi ini. Dalam hal ini Universitas Sebelas Maret mengadakan kuliah kerja nyata yang berupa pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada Covid-19. Dalam kegiatan ini Universitas Sebelas Maret memberikan 8 tema kuliah kerja nyata kepada para mahasiswa, yaitu tema besar kesehatan masyarakat, ketahanan ekonomi masyarakat, supporting pemahaman masyarakat terhadap Covid-19, ketahanan pangan, supporting keselamatan masyarakat terhadap Covid-19, pendidikan selama Covid-19, penyususnan sistem informasi, dan secara langsung terjun menjadi satgas Covid-19.
Kegiatan kuliah kerja nyata ini mengharuskan mahasiswa untuk terjun sebagai relawan Covid-19 di wilayah tempat tinggal masing-masing didampingi oleh dosen pembimbing lapangan. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, diharapkan kuliah kerja nyata ini dapat membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 karena seperti yang kita ketahui bahwa usaha dari pemerintah saja tidak cukup, masyarakat harus diberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan demi mencegah terjangkit Covid-19.
Anissa Aulia Dwi Cahyani (21) NIM K1217008 merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret adalah salah satu contoh mahasiswa yang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata Covid-19 pada periode ketiga. Dengan didampingi oleh Joko Lulut Amboro, S.Sn, M.Sn sebagai dosen pembimbing lapangan, Anissa mengambil tema besar pendidikan selama Covid-19. Kuliah kerja nyata ini dilakukan Anissa selama 34 hari.
Anissa melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata mulai tanggal 2 Juni 2020 hingga tanggal 17 Juli 2020 di Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Dalam kegiatan kuliah kerja nyata ini Anissa menerapkan beberapa program kerja. Program kerja tersebut ialah pembuatan hand sanitizer, soasialisasi tata mencuci tangan, soasialisasi offline dan sosialisasi online. Â Untuk program kerja yang pertama, Anissa membuat 16 botol hand sanitizer yang nantinya dibagikan kepada masyarakat saat sosialisasi offline berlangsung. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer adalah aloe vera gel dan alkohol 70% dengan perbandingan 1:3.
Program kerja yang kedua adalah sosialisasi cuci tangan. Sosialisasi ini dilakukan kepada anak-anak di TPQ dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Anissa juga menempelkan poster cuci tangan di ember yang digunakan agar anak-anak tidak merasa kebingungan. Selain itu, Anissa juga membimbing perlahan langkah-langkah yang benar sesuai dengan anjuran dari WHO. Untuk program ketiga adalah sosialisasi offline. Sosialisasi terkait Covid-19 kepada masyarakat sekitar tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan sosialisasi meliputi sosialisasi dan edukasi tentang tanaman yang baik untuk imunitas tubuh, cara cuci tangan yang benar, tentang pentingnya menjaga jarak, cara berbelanja yang aman, cara menjaga kesehatan. Selain itu, selama sosialisasi juga dibagikan hand sanitizer kepada masyarakat. Sosialisasi secara offline ini dilakukan sebanyak 12 kali.
Sosialisasi secara online dilakukan dengan membagikan poster tentang Covid-19. Anissa juga membagikan poster-poster dari WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi di grup WhatsApp RT, PKK dan karang taruna, serta membagikan story di WhatsApp dan Instagram. Dalam kegiatannya Anissa disambut baik oleh warga masyarakat yang tergabung di dalam grup WhatsApp. Beberapa diantaranya juga berinisiatif untuk bertanya tentang topik Covid-19. Tentunya ini menjadi pertanda baik, masyarakat mulai menyadari terkait pentingnya menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19. Sosialisasi secara online ini dilakukan setiap hari.
Kuliah kerja nyata ini tentunya memiliki banyak manfaat, selain memutus rantai penyebaran Covid-19 kuliah kerja nyata ini juga melatih mahasiswa untuk ikut aktif dalam membangun masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan kesehatan.
