Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tolong Diubah Hukuman Fisik untuk Siswa-siswi yang Bersekolah di Asrama

15 September 2022   00:02 Diperbarui: 15 September 2022   00:08 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Anakku waktu sekolah di asrama 

Sebulan yang lalu anakku baru keluar dari sebuah sekolah yang berbasis asrama. Anakku berkeinginan sekolah di asrama. Dengan mengikuti berbagai tes terutama tes mengaji.

Alhamdulillah...anakku lulus sekolah di sana. Bertemu dengan guru-guru yang baik dan teman-teman yang baik. Hanya aturan yang sangat ketat. Salah sedikit main hukum dengan memakaikan rompi atau rambut dibotakkan.

Termasuk  anakku selama 3 tahun bersekolah di sana. Dua kali di hukum yaitu dengan cara rambut dibotakkan dan satu kali dipakaikan rompi . Kedua hukuman menurutku sebagai orang tua murid.  

Kurang sesuai dalam mencerminkan dalam pendidikan. Bayangkan saja rasa malu oleh teman-temannya . Bahwa siswa tersebut melanggar aturan di asrama. Apalagi rambut dibotakkan, pasti lebih malu harga rambut adalah mahkota . 

Selama tiga tahun anakku bertahan ,hanya menjelang naik ke kelas 4 ( kelas 1 SMA/SMK). Mulai gelisah ingin keluar terus di sekolah tersebut. Waktu itu kalau penulis sebagai orang tua memenuhi keinginan anakku. 

Untuk pindah sekolah pasti aman rambut masih utuh . Hanya masih memberi nasihat agar tetap sekolah di asrama. Ya...namanya anak sudah tidak betah sekolah di asrama . Tetap uring-,iringan dengan berbagai cara . Agar bisa pindah sekolah. 

Suatu hari anakku dikasih makanan olehku berupa makanan ringan. Mungkin Karena membuka plastiknya tidak benar,akhirnya makanan tersebut tumbah di kamar. 

Lalu anakku mencari sapu ke kamar sebelah. Dilihat dari CCTV kelihatan ada siswa mau masuk ke kamar lain. Langsung oleh kakak kelasnya diadili ,dituduh mau mencuri. Anakku mengelak,karena tujuan ke kamar sebelah mencari sapu ( mau minjam sapu ). 

Ya...disidangkan oleh guru pembimbing dan kakak kelasnya. Tetap anakku yang bersalah. Masuk ke kamar orang tanpa ijin. Sebagai orang tua membenarkan anakku bersalah . 

Hanya kalau dituduh pencuri harus ada bukti barang yang dicuri. Ini...barangnya tidak ada,waktu mencari sapu ,sapunya juga tidak ditemukan. Langsung di hukum dengan rambut dibotakkan. 

Sekitar hari Kamis ,18 Agustus 2022 penulis mendapatkan pesan singkat. Dari sebuah hp yang kukenal. Pasti anakku meminjam hp dari seseorang . Karena siswa-siswi yang di asrama tidak boleh membawa hp. Kecuali sudah kelas 6. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun