Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teringat dengan Anakku

28 Agustus 2022   06:29 Diperbarui: 28 Agustus 2022   06:32 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kisah anak yang sakit lalu berpesan sebelum meninggal dunia.

Ada kiriman video di salah satu grup literasi. Kisahnya anak tersebut sejak kecil sulit untuk bernafas . Sehingga harus menggunakan alat . Agar tetap bisa bertahan hidup . Kalau makan harus dibantu dengan alat seperti selang.

Ya,Allah...menyaksikan video tersebut teringat akan anakku . Sejak melahirkan pecah air ketubannya. Jadi di telan oleh anakku. Dalam usia kandunganku 9 bulan 1 minggu seharusnya sudah lahir.

Karena pembukaan baru 2 cm maka oleh dokter kandungan disuruh pulang lagi ke rumah. Pas mau menginjak usia kandungan 9 bulan 2 Minggu.  Penulis ke rumah sakit lagi . Lalu di cek oleh bidan masih tetap pembukaan 2.  

Dalam pikiranku masa 1 Minggu tidak ada perubahan masih pembukaan 2 ???

Ini pasti ada masalah dengan kehamilanku. Lalu di rawat baru 1 hari ,besoknya penulis diinfus mules tujuannya supaya bayi terdorong keluar. 

Selama diinfus mendengar percakapan perawat dan dokter di tlp. Setelah itu lalu perawat memeriksaku lagi. Seharian sampai 3 Lambu infus mules. Tapi setiap penulis bilang ingin ngeden ( perut sudah ingin melahirkan).

Oleh perawat tunggu dokter belum datang. Waduh...Mengapa belum datang dari tadi mendengar percakapan dokter dengan perawat ???

Jadi setiap mau mules disuruh menahan .Alasan dokter belum datang. Kumendemgar 3x dokter telepon . Waktu berjalan terus sampai waktu magrib dokter tidak kunjung datang. 

Suamiku sudah marah-marah ,coba tolong ,Bu...kasihan istriku sudah nginap 1 malam dan sekarang mau menginap malam ke 2 ???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun