Mohon tunggu...
Sri Wigati L S
Sri Wigati L S Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang mahasiswi yang sedang melaksanakan kegiatan KKN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Bahan Alami Menjadi Pupuk Kompos dan Hand Sanitizer

15 Agustus 2020   11:06 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:54 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trenggalek (11/08/2020) -- Dengan adanya pandemi Covid-19, maka kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Universitas Diponegoro dilaksanakan di desa/daerah asal masing-masing mahasiswa. KKN dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli-15 Agustus 2020.

Rita Wahyuningtiyas (Mahasiswa Biologi, Fakultas Sains dan Matematika) melaksanakan KKN di Desa Ngulungkulon, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Ada 2 program yang dirancang selama KKN.

Program pertama yaitu "Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos Untuk Memanfaatkan Limbah Organik Rumah Tangga dan Pertanian Kepada Anggota Kelompok Tani" serta program kedua yaitu "Pembuatan dan pembagian Hand Sanitizer dari Bahan Alami".

Program pertama dirancang karena masyarakat Desa Ngulungkulon sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Disamping itu, banyak sampah organik baik dari sisa rumah tangga maupun pertanian yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dibuang ke lahan kosong sekitar rumah.

Untuk meningkatkan nilai dari sampah organik tersebut maka mahasiswa Undip asal Trenggalek ini melakukan sosialisasi pembuatan pupuk kompos kepada perwakilan anggota Kelompok Tani yang ada di Desa Ngulungkulon. Pembuatan pupuk kompos tidak rumit dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan oleh warga.

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kompos ini antara lain daun-daunan sisa memasak, sampah organik, abu sekam padi, serabut kelapa, kotoran kambing, jerami padi, akar kacang tanah, gula pasir, EM4, dan air.

Pelaksanaan program dilakukan dengan pemberian materi terkait kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk, yang selanjutnya dilakukan dengan mengajarkan bagaimana cara membuat pupuk tersebut secara mandiri.

Selain itu, dilakukan pengecekan terhadap kompos yang sedang dibuat karena memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu hingga pupuk matang dan siap digunakan. Dari program tersebut diharapkan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik sendiri.

Selain itu, untuk perancangan program kedua bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kecamatan Munjungan. Daun Sirih diketahui memiliki manfaat sebagai antiseptik. Penggunaan daun jeruk bermanfaat untuk memberikan aroma segar pada Hand Sanitizer yang digunakan.

Program tersebut dilaksanakan dengan pembuatan Hand Sanitizer secara mandiri terlebih dahulu, kemudian Hand sanitizer  yang sudah dibuat akan dibagikan kepada warga yang sering bepergian keluar dari Desa dan ke warung-warung terdekat. Selama proses pembagian, juga akan dihimbaukan kepada warga agar selalu menjaga protokol kesehatan selama Pandemi Covid-2019.

Dari program tersebut diharapkan agar warga yang sering bepergian keluar dan warung-warung yang ada di Desa dapat menerapkan protokol kesehatan dengan benar, salah satunya yaitu menjaga kebersihan tangan dan barang.
#kknjatim2, #KKNtimIIperiode2020, #lppmundip, #p2kknundip, #undip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun