Mohon tunggu...
Rosa Sri Widiyati
Rosa Sri Widiyati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Stay unique, be different, and don't change your ways.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Multiple Intelligences Dalam Pengajaran

18 November 2021   17:45 Diperbarui: 18 November 2021   18:04 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Howard Gardner dari Harvard University adalah seorang pencetus teori Multiple intelligences yang merupakan seorang psikolog yang beraliran humanistik dan guru besar pembelajaran di Graduate School of Education. Dalam penelitiannya, Gardner menemukan ada banyak guru yang mengajar dengan hanya menggunakan satu model pengajaran. Guru-guru tersebut selalu mengajar dengan cara yang sama, waktu yang sama dan dengan gaya yang sama. Berdasarkan ini, maka Proyek Zero dari Harvard University yang dipimpin Howard Gardner mulai mengembangkan pembelajaran yang menggunakan prinsip Teori Multiple Intelligences.

Howard Gardner menyampaikan pandangannya tentang kecerdasan majemuk pada tahun 1983 dengan judul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Gardner mengatakan bahwa kecerdasan merupakan seperangkat keterampilan pemecahan masalah yang melibatkan potensi untuk menemukan atau menciptakan masalah. Gardner lebih lanjut menjelaskan bahwa kecerdasan ini berasal dari proses pembelajaran, perilaku, pola kehidupan antar manusia, dan alam atau lingkungan yang terkristalisasi dalam kebiasaan yang membentuk suatu kebudayaan.

Pada awalnya Gardner menyimpulkan ada tujuh kecerdasan manusia yaitu kecerdasan verbal linguistik, kecerdasan matematis logis, kecerdasan visual spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal. Akan tetapi Gardner kemudian menambahkan dua kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial.

Sembilan kecerdasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kecerdasan Verbal-Linguistik (Linguistic Intelligence)

Kecerdasan ini merupakan kemampuan menggunakan sintaksis, semantik, fonologi, dan dimensi pragmatis bahasa atau penggunaan praktisnya (misalnya, retorika, penjelasan, mnemonik, dan metabahasa). Anak yang memiliki kemampuan ini bisa berkomunikasi secara lisan dan tulisan dengan baik, serta berkemampuan untuk menguasai beberapa bahasa dengan baik. 

2. Kecerdasan Logika Matematika (Logical-Mathematical Intelligence)

Kecerdasan logika matematika merupakan suatu kapasitas 'untuk menggunakan angka secara efektif' dan 'untuk bernalar dengan baik' atau kapasitas untuk berpikir logis. Anak dengan kecerdasan ini mampu mengolah angka, matematika, dan logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola visual, pola jumlah, atau pola warna.

3. Kecerdasan Visual-Spasial (Visual-Spatial Intelligence)

Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk mengetahui lokasi atau tempat secara tepat dan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan memvisualisasi tiga dimensi. Gardner mengemukakan bahwa anak dengan tipe kecerdasan ini mengandalkan imajinasi dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain serta tekstur.

4. Kecerdasan musikal (Musical Intelligence)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun