Mohon tunggu...
SRI WARDANI
SRI WARDANI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan MC

Suka Menulis, MC pemerintahan. Pernah menjadi Presenter di stasiun TV lokal. Meraih Juara II MC antar instansi Provinsi Riau (2014). Juara I lomba cerpen Penerbit Kertas Sentuh, Juara II Lomba Cerpen Penerbit Prospect. Juara III lomba Dongeng Tianisa Bookstore, Juara Harapan I Lomba cerpen The Journalish Publishing, Peringkat 5 lomba Cerpen Horor Tinta Misteri. Meraih 10, 20, 30, 50 besar lomba cerpen dan puisi lainya. Karya puluhan buku antologi fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pandemi Menepi, Trip Lagi!

26 September 2022   21:32 Diperbarui: 29 September 2022   10:56 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dua tahun pandemi, gatal untuk jalan-jalan kembali menjamur. Setelah akhir juni lalu terbang ke Batam, Tanjung Pinang dan Bintan, September ini saya dan suami mencoba stempel paspor ke negeri tetangga yang terakhir di nodai pada Desember 2019 ketika ke Bangkok transit Kuala Lumpur.

Dengan dibukanya rute penyeberangan Dumai-Melaka pada bulan Mei lalu oleh Gubernur Riau setelah dua tahun tutup, menjadi angin segar bagi dua negeri yang bersebelahan untuk saling berkunjung. Mengingat Provinsi Riau yang notabene penduduknya serumpun dengan Malaysia, banyak yang memiliki hubungan keluarga dan berbagai kepentingan sebagai negara tetangga.

Kali ini ada beda sedikit, tour guide meminta paspor yang belum ditanda tangan agar di bubuhi paraf. Sepertinya karena kehebohan pemerintah Jerman beberapa waktu lalu, paspor warga Indonesia ada yang tidak memiliki kolom tanda tangan.

Meskipun paspor saya perpanjangan pada tahun 2019 alhamdulillah masih ada kolom dimaksud. Pada hal, paspor desain terbaru tanpa kolom tanda tangan diketahui sudah ada sejak tahun 2019 berdasarkan kepmenkumham nomor M.HH-01.GR.01.03.01.3059 tahun 2019 tentang spesifikasi teknis pengamanan khusus paspor biasa dan surat perjalanan laksana paspor (kompas.com).

Perjalanan menuju Malaysia dimulai dari Pekanbaru, pada kamis sore berangkat ke Kota Dumai lebih kurang dua setengah jam dan menginap, untuk memudahkan menyeberang pada hari Jum'at pagi tanggal 16 September 2022. Menggunakan kapal Indomal fast ferry berangkat pada pukul 09.54 WIB. Sebenarnya perkiraan menyeberang ke Melaka dua jam, karena bertepatan jam salat jumat,  imigrasi Malaysia tutup, dibuka setelah selesai salat. Jadi kapal kita diperlambat dengan perjalanan selama tiga jam.

Jam dua waktu Malaysia kami tiba di imigrasi Melaka. Seperti biasa, petugas biasanya bertanya-tanya berkunjung dalam rangka apa. Karena kami rombongan ia cukup menanyai ketua tim saja mulai dari tujuan, tiket PP, tempat menginap dan Penanggung Jawab selama di Malaysia.

Malaysia tidak lagi mensyaratkan harus vaksin satu atau tiga, cek suhu dan sebagainya baik di tempat umum atau pun mall. Jika belum vaksin juga tidak masalah, hanya saja ketika keluar dari imigrasi Indonesia terdapat pemeriksaan vaksin di aplikasi peduli lindungi. Saat sebelum memasuki imigrasi Melaka, petugas mengingatkan untuk menggunakan masker.Iitupun petugas imigrasi tidak semua yang memakai masker. Sama juga dengan kita di sini ada yang menganggap penting atau biasa saja.

Anjuran menggunakan masker berikutnya ketika masuk ke Genting Highlands. Itupun terkesan formalitas. Terbukti di dalam gedung banyak yang tidak memakai. Namun, alangkah baiknya tetap menggunakan masker mengingat pengunjung dari berbagai negara, sehingga kita harus berhati-hati. Apalagi di Genting sangat padat.

Selesai imigrasi kami keluar dari Melaka untuk melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur dan sebelumnya makan siang di air keruh, kawasan tol menuju Kuala Lumpur. Orang Malaysia menyebut tol dengan nama lebuh raya.

Jalan di Melaka cukup padat. Ternyata sedang berlangsung momen penting, hari Malaysia yaitu peringatan Pembentukan Federasi Malaysia tanggal 16 September 1963, Kedatangan kami bertepatan pula  tanggal 16 September 2022. Sejak tahun 2010, mantan Perdana menteri Najib Razak menjadikan setiap 16 September menjadi hari libur nasional. Hari peringatan ini dipusatkan di Melaka sehingga perjalanan cukup ramai, bus yang menjemput kami juga terlambat datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun