Mohon tunggu...
SRI WARDANI
SRI WARDANI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan MC

Suka Menulis, MC pemerintahan. Pernah menjadi Presenter di stasiun TV lokal. Meraih Juara II MC antar instansi Provinsi Riau (2014). Juara I lomba cerpen Penerbit Kertas Sentuh, Juara II Lomba Cerpen Penerbit Prospect. Juara III lomba Dongeng Tianisa Bookstore, Juara Harapan I Lomba cerpen The Journalish Publishing, Peringkat 5 lomba Cerpen Horor Tinta Misteri. Meraih 10, 20, 30, 50 besar lomba cerpen dan puisi lainya. Karya puluhan buku antologi fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Gepeng, Ayam Kesayangan

12 November 2021   21:26 Diperbarui: 14 November 2021   17:59 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu juga di halaman rumah. Gepeng selalu ada bersama saya. Ketika ia sedang mencari cacing di bawah pohon-pohon rambai yang berjejer di belakang rumah, saya cukup berteriak memanggilnya. Ia akan datang.

Sebuah pengalaman unik yang sangat luar biasa bersama Gepeng. Kami memiliki pohon mangga yang sangat besar dan tinggi di sudut kebun. Untuk mendapatkan buah hanya menunggu jatuh dan rutin mencari di bawahnya.

Siang itu bersama Gepeng menelusuri pohon mangga dan melihat jika ada buah yang jatuh dalam semak-semak bercampur dedaunan tua.

Saat saya fokus mencari, Geepng yang berjarak beberapa meter sibuk bersuara. Saya mengira ia senang mendapatkan cacing. Berkali-kali ia berteriak dan kakinya bergerak seperti menunjukkan sesuatu.

Saya melirik Gepeng. Ternyata ia menunjukkan sebuah mangga di bawah kakinya. Saya berteriak senang, terharu dan berterima kasih. Gepeng saya gendong dan dipeluk erat. Ia menemukan mangga yang saya cari. Mengapa Gepeng mengerti apa yang saya lakukan. MasyaAllah ayam pintar.

Selama berteman dengan gepang ada satu kesulitan yang saya alami. Karena ia selalu ikut saya berjalan di sekitar kebun. Saat musim kemarau kami bercocok tanam di pinggir sungai seperti jagung, kacang dan berbagai sayuran. 

Gepeng sangat suka jagung. Ayam akan memakan benih jagung yang ditanam bahkan ketika baru tumbuh. Saya tidak ingin Gepeng ikut karena mengganggu. Saat itu harus diam-diam menyelinap dari belakang rumah agar ia tidak tahu.

Musibah datang tidak bisa dihindari. Kebersamaam kami harus berakhir. Orang kampung menyebut musim penyakit ayam. Tidak hanya ayam kami, rata-rata ayam milik tetangga dan warga lain mulai banyak yang jatuh sakit. 

Temasuk Gepeng. Gejala yang muncul terlihat  lesu, diam dan tidak mau makan. Kepergian Gepeng tidak terelakkan. Berhari-hari saya menangis kehilangan hewan kesayangan untuk bisa menerima kepergiannya.

Meskipun setelahnya kami melanjutkan memelihara ayam sebelum saya memasuki sekolah menengah atas karena pindah ke kota, tidak ditemukan lagi seperti Gepeng. 

Kami pernah juga memelihara ayam broiler jenis ross hidup seperti ayam  kampung. Ternyata banyak pengalaman lucu dan unik dari sifat ayam tersebut. Di lain masa akan dituliskan kisah itu InsyaAllah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun