Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sudahkah Kita Mewujudkan Konsep Hablum Minannas dalam Kehidupan Sehari-hari?

20 April 2022   06:36 Diperbarui: 20 April 2022   06:45 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : shutterstock via dream

Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa, Jika kamu ingin bahagia satu jam maka tidurlah. Jika kamu ingin bahagia sehari maka pergilah memancing. Jika kamu ingin bahagia sebulan maka menikahlah. Jika kamu ingin bahagia setahun maka warisilah harta. Jika kamu ingin bahagia seumur hidup maka berbuat baiklah.

Sebagai umat islam, kita dianjurkan untuk menjaga hubungan baik kepada Allah (hablum minallah) dan kepada manusia (hablum minannas). 

Artinya bahwa selain harus menjaga hubungan kita kepada Allah dengan ibadah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-NYA, kita juga wajib menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia.

Manusia akan terus hidup berdampingan dan saling membutuhkan satu sama lain.  Sebab, hidup dalam masyarakat tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada interaksi didalamnya. Oleh karena itu, selain diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah, manusia juga dianjurkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya.

Momentum ramadan mengajarkan kebaikan kepada setiap umat muslim. Menerapkan hablum minannas dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan kebaikan serta mempererat tali silaturahim antar sesama adalah contoh kebaikan yang sayang untuk dilewatkan selama ramadan ini.

Hablum Minannas adalah konsep dimana individu manusia menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lainnya.

Sudahkah konsep ini kita terapkan?

Sudahkah pikiran kita diisi oleh hal-hal yang positif terhadap sesama?
Sudah baik kah sikap kita dalam memperlakukan orang lain? Sudahkah lisan dan tangan kita terjaga dari perkataan yang menyakiti sesama?

Perumpamaan menjaga lisan sama halnya dengan sebuah pisau. sekali salah menggunakannya, maka akan fatal jadinya.

Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa para sahabat bertanya, wahai Rasul, Muslim manakah yang paling utama? Rasulullah SAW pun menjawab, yaitu Muslim yang selamat lisan dan tangannya (HR Bukhari).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun