Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pak Jokowi, Tolong Bilangin ke Menpora Jangan Terbiasa Sepelekan Masalah

18 Oktober 2021   11:33 Diperbarui: 18 Oktober 2021   11:39 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih | Gambar : pixabay

Setelah penantian 19 tahun, Indonesia kembali memeluk Piala Thomas usai mengalahkan China dengan skor telak 3-0. Jonathan Christie sebagai penutup kemenangan berhasil mengungguli Li Shi Feng pada Minggu (17/10/2021) malam WIB.

Sebelumnya, dua pertandingan sudah dimenangkan oleh Anthony Ginting yang tampil pada laga pembuka dan memenangkan pertandingan usai melibas Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14 dan 21-16.

Disusul ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang membenamkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung, 21-12 dan 21-19. Sebagai penutup, Jojo tampil sebagai pahlawan dalam laga ketiga dan unggul dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14.

Ketika Indonesia tengah bersuka cita merayakan kemenangan, terasa ada yang kurang saat lagu Indonesia Raya berkumandang, namun merah putih tak berkibar di podium Thomas Cup 2020.

BACA JUGA : Setelah 19 Tahun "Merantau, Thomas Cup Akhirnya Kembali

Sorak kemenangan di Ceres Arena, Aarhus Denmark terlihat aneh nan berbeda lantaran bendera dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berkibar menggantikan bendera Merah Putih. Padahal, mereka sedang mewakili nama Indonesia di Thomas Cup, bukan membawa nama PBSI. Sungguh menyedihkan.

Terkait merah putih yang tidak bisa berkibar, hal ini dikarenakan hukuman dari Agen Anti Doping Dunia/World Anti-Doping Agency (WADA) akibat Indonesia tidak patuh dalam program uji tes doping. Pelarangan pengibaran bendera merah putih sebagai akibat dari mengabaikan program WADA tersebut.

Sanksi dari WADA juga akan berimbas pada negara Indonesia yang terancam tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan tingkat regional maupun internasional selama satu tahun dan bisa diperpanjang sesuai opsi.

Menurut pemberitaan, dengan dalih pandemi covid-19, menpora menyebut Indonesia tidak bisa mengirimkan sampel uji doping sehingga terbitlah sanksi karena dianggap tidak patuh.

Sebagai konsekuensi atas sanksi dari WADA, Menpora RI atau Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia adalah pihak yang paling bertanggung jawab akan masalah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun