Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Setelah 19 Tahun "Merantau", Thomas Cup Akhirnya Kembali

17 Oktober 2021   23:37 Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:59 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Standing applause buat perjuangan Tim Thomas Cup. Salam hormat saya untuk pemain, pelatih dan kepada masyarakat Indonesia untuk doa dan dukungannya. 

Setelah 19 tahun lamanya, akhirnya piala thomas bisa ke Indonesia lagi. Pengen nangis dong saya saking bangganya.

Meskipun kemarin sempat gagal di piala sudirman, namun hutang kekalahan dibayar lunas dengan kemenangan di Thomas Cup kali ini. Jonatan Christie alias Jojo berhasil menutup kemenangan dan menyumbang poin buat Indonesia untuk memeluk Piala Thomas 2020.

Kali terakhir tim Indonesia mengangkat trofi kemenangan terjadi pada tahun 2002 atau 19 tahun yang lalu. Kala itu Indonesia diwakili oleh Taufik Hidayat yang sukses menjadi juara setelah melampaui poin lawannya dengan skor 3-1.

Baca Juga : Nasionalisme atau Profesionalisme, Akankah Hendrawan Kembali untuk Indonesia?

Perjalanan yang tidak mudah bagi Indonesia untuk sampai ke final. Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dinilai BWF tampak rapuh dalam beberapa pekan terakhir, namun saat berhadapan dengan Chinese Taipei, mereka mulai menampilkan performa terbaiknya.

Pada babak penyisihan grup, Indonesia terjerat grup neraka (Grup A) bersama dengan Aljazair, Thailand dan Taiwan. Setelah berhasil mengungguli Aljazair dengan skor 5-0, Indonesia harus kembali berjuang saat bertemu dengan Thailand.

Dengan perjuangan yang keras, tim merah putih berhasil lolos ke perempat final sebagai juara grup A. Pada fase gugur, Jojo dan tim berhasil menundukkan Malaysia dan tuan rumah Denmark hingga berhak menuju ke babak final.

Pada babak final, kesuksesan Indonesia tidak tanggung-tanggung, Indonesia membantai China sang juara bertahan di angka nol hingga Indonesia mengangkat trofi. Laga final berakhir dengan skor 3-0.

Kemenangan pertama dipersembahkan oleh Anthony Sinisuka Ginting melawan Lu Guang Zu. Pada gim pertama, Ginting harus tunduk dengan skor 18-21. Namun ditebus kembali dengan kemenangan pada gim kedua 21-14 dan ketiga 21-16. Indonesia unggul dengan skor 1-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun