Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hubungan Antara Syekh, Pejabat, Radikal, dan Orang Gila

14 September 2020   10:58 Diperbarui: 14 September 2020   11:38 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto instagram via tribunnews

Pendakwah Syekh Ali Jaber mengalami insiden yang tidak disangka-sangka saat mengisi kajian agama di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020). Seperti yang diberitakan oleh beberapa media, Beliau menjadi korban penusukan orang tak dikenal dan mengalami luka yang cukup parah dibagian lengan sebelah kanan.

Pelaku penusukan menjadi sorotan publik setelah video yang merekam aksinya viral di media sosial. Belakangan diketahui pelaku penusukan bernama Alfin Andrian dan dari keterangan orang tuanya, pelaku tersebut sudah mengalami gangguan jiwa selama 4 tahun.

What? Orang gila bisa sadar membawa pisau dan yang pengen ditusuk milih-milih pula, padahal banyak orang ditempat kajian tersebut. Kalau dipikir secara logika,jika pelaku memang gila, kegilaannya kemungkinan dimanfaatkan dengan memberi sugesti kepada  pelaku agar fokus pada target tertentu. Tapi itu kan kalau dipikir secara logika ya, gak tahu kalau pikiran orang kurang waras tuh seperti apa, saya belum bisa menghakimi pelaku.

Saya heran dengan orang gila zaman sekarang ya, kok pada terobsesi banget menyerang ulama? Ini gila atau hobby? Orang gila kok bisa milih target semaunya. Apakah benar kasus ini murni ulah orang yang menderita gangguan jiwa atau ada skenario pihak-pihak tertentu yang bermain dibelakangnya.

Masih teringat jelas dalam ingatan kejadian penusukan imam masjid di wilayah Pekanbaru yang ternyata pelakunya diduga sebagai orang gila atau orang yang mengalami gangguan jiwa. Jangan sampai kisah ini terus terulang dan menjadi inspirasi atau taktik dan strategi pihak tertentu untuk melakukan perbuatan yang serupa.

Jika semua pelaku dianggap atau dijadikan sebagai orang gila, pastilah pelaku bebas dari jeratan hukum dan peristiwa serupa bisa jadi terulang kembali.

Bagaimana dengan motif pelaku yang menyerang pejabat, sebut saja kasus korban penusukan pak Wiranto pada tahun 2019 lalu. Dua orang pelaku yang menyerang pak Menko Polhukam saat itu disebut terpapar paham radikal. Pemerintah pun dengan semangat membara menegaskan dan siap melawan radikalisme.

Semoga kasus serupa juga bisa dibuka dan didalami motifnya, bukan hanya close hukum karena gangguan jiwa. Entah gila beneran atau dipaksa jadi gila. 

Agar tidak terjadi berita hoaks yang berseliweran dan mencuat spekulasi-spekulasi  baru hingga memunculkan ketegangan sosial, aparat yang berwenang sebaiknya mengusut tuntas motif kasus ini hingga ke akar-akarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun