Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Anjay, Giring Ganesha, Dilarang Live Streaming

1 September 2020   16:11 Diperbarui: 2 September 2020   10:19 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Welcome September ......

Memasuki bulan september, pikiran kita biasanya teringat akan istilah "September Ceria". Sebenarnya bulan september sama saja dengan bulan-bulan sebelumnya. Yang membedakan hanyalah bagaimana kita mengisi aktivitas dalam keseharian kita.

Tepat hari ini, kita memasuki bulan baru, yaitu bulan september. Sebelum itu, saya mau mengajak kita mengingat kembali tentang berita yang cukup viral di dunia pemberitaan dan dunia media sosial akhir-akhir ini.

Istilah "anjay", berita tentang Giring Ganesha yang mau nyapres, dan adanya gugatan RCTI soal live streaming adalah beberapa peristiwa yang menghiasi pemberitaan nasional pada akhir agustus lalu. Media sosial pun tidak kalah antusias untuk merespon kabar heboh tersebut, dan seperti biasa, ada yang pro dan ada pula yang kontra, tapi banyakan yang kontra sih.

Perkembangan berita tidak terlepas dari pengaruh opini nitizen yang dengan cepat merespon kejadian yang ada.

Tingkat pengguna media sosial yang cukup tinggi, memudahkan konten yang sedang hangat diperbincangkan menjadi cepat viral. Sebut saja bunga, eh maksud saya sebut saja istilah "anjay" yang langsung nangkring di list trending topik twitter akibat surat edaran Komnas PA yang meminta untuk menghentikan kata "anjay".

Menurut saya pribadi, hal tersebut sah-sah saja untuk dilarang, tapi disesuaikan dengan kondisinya aja. Jangan hanya meributkan satu hal, tapi melupakan hal sejenis yang lebih urgent untuk dipertimbangkan. Pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, masih banyak istilah atau kata yang memiliki dampak yang jauh lebih buruk dibanding dengan kata anjay.

Saran saya, komnas PA fokus saja pada tindakan bullying yang masih banyak terjadi pada lingkungan anak-anak. Hal itu lebih urgent dibanding fokus pada satu istilah yang sampai saat ini masih banyak yang belum paham arti sesungguhnya istilah anjay tersebut. Buktinya, pencarian kata kunci "arti kata anjay" menempati posisi trending topik dengan pencarian sekitar 20 ribu lebih penelusuran hingga saat ini.

Selanjutnya tentang Giring Ganesha yang mendeklarasikan diri jadi capres 2024. Menurut saya sah-sah saja. Toh, hak dia untuk bercita-cita. Namun, jangan sampai "ada udang di balik batu". Menjadi pemimpin, apalagi se level presiden bukanlah ajang  prank untuk menaikan pamor sebuah partai. Kita doakan saja yang terbaik.

Next, masalah gugatan RCTI terkait UU penyiaran yang kemarin viral di jagat maya. Hal tersebut justru bikin ribet dan membatasi nitizen untuk berekspresi, apalagi bagi selebgram atau youtuber pemula yang baru menapaki dunia live-live-an. Bayangkan saja, masa hanya gara-gara live IG bisa masuk penjara, padahal dianya hanya live bentar buat dagang, nyari duit atau pengen berbagi hal positif.

Meskipun pihak RCTI dikabarkan menampik uji materi UU penyiaran yang digugat ke MK akan berimbas terhadap larangan siaran langsung di media sosial, namun tetap saja gugatan UU penyiaran jangan sampai membungkam langkah kreativitas masyarakat. Masalah konten yang ditayangkan, pihak youtube atau instagram sudah memiliki kebijakan dan keamanan mengenai konten yang akan ditayangkan. Jika tidak sesuai, akan dihapus dan bahkan bisa dikenakan sanksi UU ITE.

Itulah ketiga berita yang heboh dan viral pada akhir agustus kemarin, baik di media pemberitaan nasional maupun dijagat media sosial. Semoga di bulan september ini dan bulan-bulan seterusnya kita bisa terus bermanfaat dan menebar kebaikan  bagi sesama, mendapatkan berita-berita positif dan kabar gembira, misalnya saja Corona tidak tertarik lagi pada manusia, Aamiin. Mari kita berdoa yang terbaik untuk bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun