Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Kinerja Ahok Vs Anies dalam Menyikapi Banjir Jakarta

2 Januari 2020   15:41 Diperbarui: 2 Januari 2020   15:52 4370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok-Anies | foto: merdeka.com

Saling lempar kesalahan atau banding-membandingkan antara pemimpin terdahulu dan pemimpin saat ini sejatinya tidak akan membuat banjir auto say good bye. 

Menyoal Banjir yang menggenangi wilayah Ibu Kota, sepertinya pelan-pelan ditarik dalam wilayah politik. Di tengah Tanda Pagar (Tagar) #banjir2020, terselip nama Anies dan Ahok yang berkeliaran dalam lini masa media sosial. Cuitan berisi tagar banjir, merajai trending topik di twitter semenjak Jakarta dikepung Banjir di awal tahun kemarin. Kata kunci banjir pun masih menjadi keluhan warga hingga saat ini.

Awal tahun 2020 menjadi kejutan baru bagi warga yang menetap tinggal dan beraktivitas di sebagian wilayah Ibu Kota. Pasalnya, sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 30 cm hingga 200 cm.

Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dalam update per 1 januari 2020 pukul 14.00 WIB, peta sebaran rendaman banjir wilayah Jabodetabek terdapat di 7 kecamatan pada wilayah Jakarta Selatan dan 10 Kecamatan di Kota Bekasi yang terendam banjir. Sebaran titik terdapat di sejumlah wilayah baik di DKI Jakarta, Tanggerang Selatan dan Kota Bekasi.

Adanya sekumpulan air yang terkepung pada beberapa wilayah, membuat warganet menggaungkan keluhan terkait banjir, warganet juga membandingkan kinerja dalam hal penanganan banjir yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Gubernur terdahulu.

Warga yang menyalahkan pemimpin sebenarnya karena adanya janji yang masih menjadi agenda dalam masa kepemimpinan, namun janji tersebut masih belum teratasi, walaupun beberapa upaya pencegahan sudah dilakukan.

Jadi yang salah siapa? Coba kita salahkan diri sendiri dulu biar bisa calm down dan gak nge-gas, terus bisa introspeksi diri. Kalau sisa bungkusan makanan saja masih kita buang sembarangan, maka salah satu penyebab banjir sudah ada pada diri sendiri.

Peran manusia menjadi faktor yang tidak terlepas dari penyebab banjir itu sendiri. Perilaku membuang sampah yang bukan pada tempatnya, apalagi membuang sampah ke sungai, tentunya menyebabkan pendangkalan sungai dan sungai tidak mampu lagi menampung air lebih banyak.

Bahwa setiap kejadian ada hukum kausalitas (hubungan sebab akibat). Seseorang bisa menjadi kenyang karena mengonsumsi makanan, ponsel menjadi sangat panas sebab digunakan bermain game seharian, seorang yang sakit bisa menjadi sembuh jika rajin meminum obatnya. Begitu pun dengan banjir. Banjir terjadi karena apa?

Untuk mengatasi banjir, terlebih dahulu kita harus mengetahui akar masalah penyebabnya, apakah kesalahan dari manusianya atau ada hal lain yang melatarbelakanginya, misalnya curah hujan yang tinggi dan terus-menerus, tempat pembuangan air yang tidak mampu menampung debit air, sistem drainase atau tata ruang yang tidak sesuai.

Menurut Ahli Hidrologi dan Dosen Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) M Pramono Hadi, seperti dilansir di laman kompas.com, penyebab utama banjir adalah karena hujan merata dan jumlahnya banyak, sehingga kondisi "surface storage" sudah jenuh dengan air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun