Mohon tunggu...
Sri Wahyu Ramadhani
Sri Wahyu Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menikmati waktu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Multikulturalisme Indonesia

17 November 2021   21:51 Diperbarui: 17 November 2021   22:09 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak suku, agama, budaya, dan etnis di dalamnya, bisa dikatakan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara multikultural yang terbesar di dunia. Apa sebenarnya arti multikultural itu? Multikultural adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah pandangan dari seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan pada penerimaan adanya keberagaman, kebhinekaan, dan pluralitas dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut nilai-nilai, sosial-budaya, dan politik yang mereka anut. 

Di sisi lain, muncul pertanyaan, apa yang dimaksud pluralisme? Pluralisme dapat diartikan sebagai suatu paham atau teori yang menghargai adanya perbedaan dan keberagaman di tengah kehidupan masyarakat dan memperbolehkan perbedaan itu ada, serta tetap menjaga keunikan dari perbedaan tersebut.

Masyarakat Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman yang cukup kompleks. Multikultural inilah yang bisa saja memberi dampak buruk pada masyarakat kultural. Di mana akan lebih sering muncul ketidaksepakatan pendapat, bukan berdasarkan pendapat yang diungkapkan, tetapi atas dasar pribadi orang yang mengungkapkan. 

Pada dasarnya, hal itu terlihat sangat wajar. Melihat bagaimana para petinggi yang kerap terlihat bersilat lidah dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan pendapat mayoritas. Mereka hanya bersilat lidah dengan opini yang mungkin saja tidak berdasar data dan fakta yang ada, atau bahkan menyinggung SARA saat beradu opini dalam rapat. 

Entah bagaimana jadinya jika para petinggi saja pandai bersilat lidah dengan menyinggung SARA, bagaimana dengan masyarakat yang ada di bawahnya? Mereka akan menormalisasi penggunaan SARA sebagai dasar opini untuk melawan kaum minoritas. Itu adalah salah satu konsekuensi masyarakat multikultural, yaitu konflik SARA dan terciptanya kelompok mayoritas dan minoritas. 

Dalam situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat beberapa konsekuensi masyarakat multikultural di Indonesia. Selain adanya konflik SARA dan terciptanya kelompok mayoritas dan minoritas, ada etnosentrisme yang dimungkinkan ada dalam salah satu orang dari kelompok atau budaya sendiri. Etnosentrisme ini tidak selalu berkonotasi negatif, tetapi juga bisa positif. Misal, saat ada konflik dengan bangsa luar, etnosentrisme justru bisa menjadi kekuatan untuk saling mendukung.

Jika masalah etnosentris di atas tidak berhasil dihadapi dan ditaklukkan oleh bangsa Indonesia, maka akan berakibat fatal, yaitu disintegrasi bangsa. Lalu bagaimana cara agar bangsa kita terhindar dari disintegrasi bangsa? Multikulturalisme menjadi alternatif yang paling tepat untuk menjadi solusinya. 

Dalam pendidikan moral, juga harus dimasukkan nilai-nilai yang mampu meningkatkan kesadaran seseorang, terutama generasi muda, terhadap kemanusiaan yang menadi nilai paling penting dari hidup di dalam masyarakat multikultur.

Lalu bagaimana peran generasi muda dalam menghadapi masalah multikulturalisme yang ada di Indonesia? Sebagai generasi yang mengemban beban ekspektasi para orang tua dan menghadapi semua perubahan yang ada dengan mata sendiri. Kita pasti melihat juga bagaimana kehidupan bermasyarakat perlahan berubah. 

Seiring berjalannya waktu, lingkungan pun akan ikut berubah. Tak hanya itu, pendidikan juga pasti akan berubah, di mana diperlukan pendidikan yang terkait dengan multikulturalisme untuk jenjang sekolah tertentu. Oleh karena itu, kita calon pemimpin bangsa ini, sangat diperlukan kepekaan kita terhadap bagaimana bangsa kita berjalan.

Untuk menghadapi segala permasalahan yang muncul dalam masyarakat yang multikultural, kita, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu multikulturalisme. Kemudian, kita harus lebih peka dengan adanya multikultural di dalam bangsa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun