Bukittinggi merupakan Kota Wisata yang mempunyai panorama alam yang indah dengan ikon "Jam Gadang". Bukan hanya panorama yang indah, Bukittinggi juga terkenal dengan kuliner khas minangnya.Â
Di saat bulan Ramadhan tiba berbagai macam kuliner khas ranah minang dapat dijumpai di "Pasa Pabukoan" (Jajanan Berbuka) di antaranya:
1. Bubur Kampiun, Merupakan bubur campur khas minang diolah dari campuran beberapa bahan yang dijadikan satu saat disajikan seperti: ketan putih dan hitam dikukus, bubur sumsum (putih), kolak pisang/ubi, kacang hijau/padi yang diolah menjadi bubur dan bubur conde (candil) dan ditambah serabi. Satu porsi bubur kampiun tidak akan membuat kita merogoh dompet terlalu dalam.
2. Cendol (Cindua Durian Ampiang), cendol yang dicampur dengan daging durian ditambahkan ampiang yang terbuat dari beras ketan dan ditumbuk, kemudian disiram dengan gula merah serta ditambahkan es batu.
3. Sala Lauak. Makan ini merupakan khas Pariaman berupa gorengan, berbahan dasar tepung beras berwarna kuning kecoklatan. Makanan ini berbentuk bola dengan isian teri maupun udang halus. Biasanya teksturnya lembut di bagian dalam dan renyah di permukaan.
4. Lamang Tapai. Makan ini memadukan lemang (beras ketan putih dimasak menggunakan bambu yang dibakar) kemudian tapai ketan hitam yang berkuah asam manis.
5. Kerupuk Mie Kuah Sate. Makanan ini berupa kerupuk yang di atasnya ditambah bihun kemudian disiram dengan kuah sate berwarna kuning.
6. Aia Aka (Ubek Tawa). Merupakan salah satu minuman khas minang yang berbahan dasar daun cincau hijau mirip dengan cendol (agar-agar) diolah secara tradisional. Cara penyajiannya dengan air jeruk nipis dan santan kental manis. Minuman ini teksturnya kenyal, saat dinikmati lembut dan segar. Selain itu juga berkhasiat untuk menurunkan panas dalam.
Nah kompasioner yang berkesempatan berkunjung ke Kota Bukittinggi di Sumatera Barat Anda dapat  menikmati keindahan panorama dengan udara nan sejuk dan Jam Gadang, serta jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas minang di Bukittinggi. Tentunya kuliner yang khas ini selalu dinanti para perantau yang mudik ke kampung halaman tercinta.