Mohon tunggu...
Sri Suratmi
Sri Suratmi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Anggaran Pertanian Trilyunan, tapi Data Asal-asalan

24 Oktober 2018   15:25 Diperbarui: 24 Oktober 2018   16:18 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melansir data mengenai surplus beras nasional, yakni sekitar 2,8 juta ton.

Angka itu jauh dari data yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu surplus 13,03 juta ton. 

Selisih yang amat sangat jauh sekali itu adalah kesalahan fatal dari Kementan. Seandainya tukang hitung di Kementan itu adalah anak-anak umur 3 tahun, kita mungkin maklum karena mereka belum lancar berhitung.

Masalahnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu bergelar Doktor. Selain itu, ia mengelola anggaran Pertanian yang besarnya Rp 22,6 trilyun di tahun ini. Masa dengan uang sebanyak itu, ia tidak bisa menghasilkan hitungan yang akurat?

Disini kita patut pertanyakan, kemana saja larinya uang itu? 

Bila data produksi beras saja tidak bisa ia hitung dengan cermat, maka kita wajib curiga tentang kemampuan ia mengelola anggaran pertanian hingga 22 trilyun lebih. Jangan sampai anggaran itu bocor karena salah-salah administrasi, atau malah dibobol anak buahnya sendiri. Sama seperti data produksi beras yang ngaconya bukan main. 

Rasanya sudah pas bila Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit pekerjaan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. supaya antara pekerjaan dan anggaran, tidak bobol seperti data Kementerian Pertanian yang mereka sajikan. 

Atau kalau perlu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan. Mana tahu ada pekerjaan atau anggaran yang dibobol. Wong data produksi beras saja bisa diakali, apalagi sekadar laporan keuangan? Waspadalah!

Sumber berita

Meme pribadi
Meme pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun