Mohon tunggu...
Sri Suhartini
Sri Suhartini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa ipmafa

Mahasiswa ipmafa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Penguatan Pendidikan Toleransi Sejak Usia Dini

30 November 2020   17:00 Diperbarui: 30 November 2020   17:01 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam. Namun Indonesia bukan negara islam, yang hanya memakai hukum dan perundang-undangan islam. 

Indonesia memiliki agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan berbagai kepercayaan yang selalu terpelihara di bawah naungan dasar Pancasila. 

Keanekaragaman tersebut tidak begitu tercipta, tanpa adanya upaya maksimak yang komperhensif dari seluruh elemen masyarakat yang di dukung oleh berbagai kebijakan pemerintah.

Penanaman nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toeransi, inklusifisme, kerukunan antar umat bergama melalui pendidikan merupakan cara efektif dan tepat. 

Hal ini dikarenakan bahwa sesuatu yang ditanamkan pada anak menjadi " mindset" cara selayanya menjadi perhaiab yang lebih dalam upaya penanaman nilai-nilai tersebut, khususnya melalui jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan yang dimaksud tidak hanya pada jenjang pendidikan tinggi, namun akan lebih maksimal manakala sudah dimulai sejak usia dini.

Dalam pengertian yang luas toleransi lebih terarah pada pemberian tempat yang luas bagi bergama dan pembedann yang ada pada individu atau kelompok-kelompok lain. 

Olah karena itu tidak benar bila mana toleransi dimaknai sebagai pengebirian hak-hak individu tertentu untuk disesuaikan dengan kondisi atau keadaan oarang atau kelompok lain, atau sebaliknya mengorbankan hak-hak orang laun untuk dialihkan sesuai dengan keadaan atu kondisi kelompok tertentu. 

Toleransi justru sangat menghargai dan menhormati perbedaan-perbedaan yang ada pada masing-masing individu atau kelompok tersebut, namun didalamnya yang diikat dan disatukan dalam kerangka kebersamaan untuk kepentingan yang sama. 

Toleransi adalah penghormatan, enerimaa dan penghargaan tentang keagamaan yang kaya akan kebudayaan dunia kita, bentuk ekspresi kita dan tata cara sebagai manusia. Hal itu diprlihara oleh pengetahuan, keterbukaan, komunikasi dan kebebasan pemikiran, kata hati dan kepercayaan. Toleransi adalah harmoni perbedaan.

Demokrasi dan toleransi ibarat dua mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan satu sam lain saling menyempurnakan. Bila salah satu diantara keduanya hilang, maka akan lenyap pula kekuatan yang lainya. Demokrasi tanpa toleransi akan tatanan politik yang otoritarianistik. 

Sedangkan toleransi tanpa demokrasi akan melahirkan psedo-toleransi, yaitu toleransi yang rentan menimbulkan konflik-konflik komunal. Sebab itu, demokrasi dan toleransi harus terkai. Baik dalam komunitas masyarakat politik maupun masyarakat sipil.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilaukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal atau jalur pendidikan informal yang membentuk pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselnggarakan oleh lingkungan.

Peran strategis anak usia dini sebagai pendidikan pertama dan utama hendaknya memuat pengembangan potensi diri dan kreativitas anak. Apabila sedini mungkin anak sudah diperhatikan, selanjutnya akan mudah mengarahkan kemampaun bakat yang dimiliki, pembentukan karakter dan kepribadian, psikis dan emosionalnya. 

Secara garis besar aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak dapat di kelompokkan menjadi empat yaitu: perkembangan intelektal, perkembangan fisik, perkembangan social-emosional, dan perkembangan kemampuan anak dalam berkomunikasi untuk mengekspresikan keinginannya.

Mengajarkan pada anak didik tentang kerukun umat beragama merupakan suatu keniscayaan, karena dalam kehidupan sehahari-hari anak akan berinteraksi secara langsung dengan orang yang berbeda agama ataupun memiliki pendirian dan keyakinan yang berbeda. 

Jika telah terpatri pada jiwa anak tentang keagamaan yang lain, maka anak tidak akan terpengaruh atau bimbang dalam pemahaman agama. Apalagi agama dinilai sebagai bagian dari kepribadian manusia yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, secara universal manusia ingin mengabdikan dirinya kepada Tuhan, mencintai di cintai Tuhab yang dianggap sebagai zat yang mempunyai kekuasaan tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun