Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Trip Jogja - Solo Bersama Click Kompasiana yang Mengesankan

15 Maret 2023   11:52 Diperbarui: 15 Maret 2023   14:28 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesai makan kami segera masuk ke dalam masjid, karena salah satu dari wanita rombongan kami ada yang tidak berhijab maka disuruh pakai kerudung terlebih dahulu. Sudah jadi ketentuan untuk masuk masjid jadi ya dituruti saja, toh sudah disiapkan sebelumnya.

Di dalam masjid sangat ramai baik yang melaksanan ibadah sholat maupun yang sekedar foto-foto saja. Masjid Skheih Yazed memang sangat megah dan luas, bisa menampung banyak jamaah. Tempat wudhu dan toiletnya juga banyak jadi kita tak perlu ngantri. Petugas kebersihannya juga banyak jadi dijamin kebersihannya. Sayang sekali tempat wudhu nya   harus turun tangga, dan tidak dipisah antara tangga naik dan turun sehingga saat ramai agak bahaya buat lansia yang mau turun naik berdesakan.

Pura mangkunegaran Solo 
Pura mangkunegaran Solo 

Selesai shalat dan makan siang, kita menuju ke Pura Mangkunegaran namun sayang kita sampai disana sudah jam 14.30 jadi sudah tutup, kita hanya bisa foto-foto di luar saja.

Akhirnya kita kembali ke Stasiun Balapan Solo untuk kemudian naik KRL kembali ke Yogyakarta.

Sampai Yogyakarta hari telah menjelang sore waktu yang pas untuk jalan-jalan ke Malioboro, jarak antar stasiun --  Malioboro  cukup dekat kita jalan kaki menikmati senja di kota yang katanya penuh kenangan ini.

Penjual sate di Jalan menuju Malioborro, dokpri
Penjual sate di Jalan menuju Malioborro, dokpri

Aku dan Sukma terpisah dari teman-teman yang lain karena kami tertarik untuk mengambil gambar penjual sate ayam yang berjejer sepanjang jalan. Tak apalah waktunya habis kalau untuk saling tunggu. Apalagi senja itu hujan deras kami merapat ke sebuah tempat makan di Malioboro dan akhirnya pulang berdua dengan naik becak karena belum ketemu juga dengan teman-teman yang lain.

Sepanjang pulang dengan becak, aku sempat ragu karena pak becak salah mengantar kami ke hotel Alena padahal kami menginap di Awana Town, walau sempat putar-putar akhirnya ketemu juga, Alhamdulillah.. karena baterai hp kami sudah off semua jadi tak bisa menggunakan map.

Sampai di rumah hampir barengan juga dengan teman-teman lain yang naik bus trans. Ada yang bikin merinding saat naik ke lantai 2 kami mencium bau durian yang sangat lekat, sehingga kami mengira salah satu dari kami ada yang nyumpetin durian. Ternyata setelah kamar dibuka satu persatu tak ada yang membawa durian. Habis itu kita tertawa bersama dengan bau durian yang perlahan sudah menghilang.

Malamnya kita istirahat sambil cerita-cerita karena besok paginya aku harus segera pulang Kudus, Mbak Wahyu pulang Semarang, dan Bun Selsa pulang Temanggung. Sedang teman-teman yang lain masih ingin melanjutkan jalan-jalan di Yogya bersama Pak Taufik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun