Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur, Belajar Peradapan dan Budaya Leluhur melalui Alat Musik pada Dinding Candi Borobudur

11 Mei 2021   23:22 Diperbarui: 11 Mei 2021   23:29 2535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :https://soundofborobudur.org/2021/05/01/sound-of-borobudur-gerak-musik-dan-gerak-bangsarevitalisasi-rekonstruksi-reinterpretasi-reaktualisasi/

Belajar  tentang pengetahuan,  peradapan, budaya  dan  nilai-nilai luhur nenek moyang,  melalui naskah-naskah kuno sudah biasa kita lalukan pada saat kuliah di Filologi.  

Namun ternyata selain naskah kita mempunyai perpustakaan raksasa yang lengkap  pada dinding-dinding candi yang banyak tersebar di seluruh wilayah Nusantara. 

Kalau naskah bisa rusak, hilang dan terselip, namun relief pada candi bisa dengan mudah kita temukan dan kita lihat secara terbuka namun hal itu justru sering kita lupakan keberadannya.  

Karena kita hanya asyik berswafoto di depannya. Mempelajari relief candi untuk menguak pengetahuan,  budaya, dan peradapan sangatlah penting kita lakukan untuk  mendapatkan warisan nilai-nilai luhur peradapan bangsa.

Berbicara mengenai candi, Borobudur merupakan candi besar di Magelang Jawa Tengah yang juga menjadi sumber literatur dan dokumentasi perjalanan lelaku leluhur kita. Pada dinding-dinding candi yang dibangun di masa wangsa Syailendra ini, terdapat 1460 panel relief cerita dan 1.212 panel relief dekoratif.

Mengenai Sound of Borobudur


Sound of Borobudur adalah sebuah gerakan yang bersumber dari gagasan untuk membunyikan kembali berbagai alat musik yang wujudnya terpahat dalam relief-relief candi.

Gerakan ini menjadi pematik dalam membangun kebanggaan bangsa Indonesia terhadap kekayaan budaya leluhurnya. Gerakan ini memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat yang ada di sekitar Borobudur dan masyarkat Indonesia pada umumnya.

Sekelompok pemusik dan pecinta budaya yang terdiri dari Trie Utami, Rully Fabrian, Redy Eko Prastyo, KRMT Indro Kimpling Suseno, Bachtiar Djanan, tergabung dalam satu tim Japung Nusantara ( Jaringan Kampung Nusantara) untuk berdiskusi dan mempelajari literatur buku foto-foto karya Kassian Cephas di kediaman KMRT Indro Kimpling Suseno sebagai pemarkasa Borobudur Cultural Feast.

Pada literatur itu ditemukan foto-foto  alat musik di relief Karmawibhangga dengan bentuk yang cukup jelas. Sehingga timbul gagasan untuk menghadirkan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief Karmawibhangga dalam bentuk wujud fisik serta membunyikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun