Alhamdulillah Ramadan sudah tinggal hitungan hari selesai dan kita akan menuju puncak kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1442 H semoga bisa kita raih bersama. Antara sedih dan syukur bercampur aduk bila sudah memasuki hari-hari akhir Ramadan, merasa masih sangat kurang dan belum maksimal ibadahnya takut kalau tahun depan sudah tak ada lagi kesempaan untuk bertemu Ramadan kembali. Bersyukur karena telah diberi kesehatan dan kekuatan selama menjalani ibadah bulan Ramadan tahun ini. Kalau tahun-tahun sebelum Pandemi rasa bahagia saat menjelang  hari raya Idul Fitri tiba adalah  karena senang akan berkumpul dengan sanak-keluarga dan silaturahmi pada handai-taulan.
Namun hari raya ini masih seperti hari raya tahun kemarin Idul Fitri 1441 H , kita masih dalam suasana Pandemi dan larangan mudik juga masih berlaku. Padahal banyak anggota keluarga kami yang berada di luar kota, sehingga dipastikan kami hanya bersilaturahmi lewat video call saja.  Sebenarnya ada rasa sedih karena lama tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar, namun demi menjaga agar kita tetap sehat dan  mematuhi  anjuran pemerintah kita rela dan ikhlas bersilaturahmi lewat online saja untuk lebaran kali ini.
Kalau hanya bersilaturahmi melalui online,  berarti kita tidak akan mempunyai tamu, dong! Karena tak ada tamu apa kita masih juga mempersiapkan lebaran seperti tahun-tahun yang dulu. Seperti menyiapkan kue-kue lebaran, ketupat, opor ayam dan masakan khas lebaran lainnya. Kalau lah iya sepertinya tidak perlu banyak seadanya saja, karena kita hanya berkumpul dengan keluarga inti saja.
Sebenarnya saya sudah berpikir untuk tidak  berbelanja  keperluan lebaran karena pertimbangan hanya berlebaran online dan bisa  makan seadanya  saja, namun ternyata jauh-jauh hari beberapa keponakan sudah memberitahu,
" Tidak usah masak, Nte... nanti aku kirim masakan untuk lebaran lengkap mulai dari opor ayam kampung, ayam panggang, sambal goreng, ketupat dan semua makanan tradisi lebaran sudah aku pesankan untuk dikirim saat malam takbiran..." begitu salah seorang keponakan memberi tahu.Â
Seorang keponakan lainnya, "Nte... kue-kue dan sirup lebaran sudah siap dikirim, tidak usah belanja lagi ya.." Â tak lama kemudian salah seorang adik bilang, "Mbak..sudah aku pesankan di Sophee ya..baju dan mukena", dan lainnya " Aku kirim susu colostum lewat Shopee, ya Mbak...", belum lagi yang tanya nomer rekening buat transfer uang THR ...
Alhamdulillah ya Allah... walau mereka berada di tempat yang jauh dan tak bisa berkumpul, mereka tak melupakan kami yang hanya hidup berdua dengan suami. Sebuah nikmat dan berkah yang tak terkira untuk disyukuri atas perhatian mereka semua. Semoga berkah buat mereka dan juga buat kami. Aamiin...
Karena sepertinya segala kepentingan untuk lebaran sudah dikirim oleh para keponakan dan adik-adik, jadi apa harus belanja lagi ? Otomatis aku jawab 'tidak lah ya..'
Yang ingin aku beli saat ini justru sebuah magic com, karena sepertinya magic com di rumah sudah tidak berfungsi dengan baik karena umurnya sudah lumayan tua dari peninggalan jaman mertua masih ada. Baiklah saya segera memesannya di Shopee saat moment 5-5 kemarin, lumayan ada potongan ongkos kirim. Sebenarnya mau beli yang digital berhubung lihat daya listriknya yang tinggi, ya sudah cukup yang biasa saja... Dan untuk pilihan belanja offline cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari di warung tetangga saja, itu sudah cukup bagiku.
Bagaimana dengan kalian, apa tetep belanja  lebaran seperti tahun-tahun yang lalu baik secara online dan offline, biar lebarannya lebih berkesan walaupun  hanya untuk dinikmati sendiri saja. Semua terserah dan tergantung kemauan dan kemampuan masing-masing tak perlu dipaksakan kalau memang keuangan tidak mendukung. Lebih baik duitnya buat kepentingan lain yang lebih urgent atau ditabung saja , bukan ? Karena kita belum tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir.
Kudus, 07 Mei 2021
Salam hangat,
Sri Subekti Astadi
