Setahun sudah kita ada dalam status pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita tetap di rumah saja, kalau tidak ada urusan penting. Termasuk dalam memasuki bulan Ramadan.
Ini adalah Ramadan kedua kita berada dalam suasana pandemi, yang dulu saya kira hanya berlangsung 3-4 bulan saja tetapi nyatanya setahun lebih status pandemi belum juga berakhir. Bahkan selama pandemi ini kita telah banyak kehilangan sanak-saudara dan kerabat yang meninggal entah sebab terpapar Covid-19 atau sebab yang lain. Untuk itu walau kelihatannya kasus Covid-19 sudah melandai sebaiknya kita tetap waspada, tetap patuhi protokol kesehatan.
Sebagai ibu rumah tangga atau orang rumahan, sebenarnya dari dulu saja memang banyak aktifitas di rumah daripada keluar. Kerjaan sebagai ibu rumah tangga sendiri tidak ada habisnya, namun karena saya ingin ada kegiatan selain melakukan aktifitas di rumah saja, saya memilih untuk menjadi blogger.
Walaupun kegiatan menulis saya masih jauh dari blogger yang sebenarnya, itulah sebabnya dalam 3 tahun ini saya usahakan untuk bisa ikut tantangan menulis samber di Kompasiana. Maksud hati biar punya kebiasaan menulis dengan konsisten nantinya setelah Samber selesai. Karena sebagai ibu rumah-tangga saya sering kurang bisa memanage waktu, tenaga dan pikiran agar tetap punya kesempatan menulis.
Semakin bertambahnya usia saya memprioritaskan ibadah sebagai kegiatan yang harus bisa dilakukan, baik di bulan lainnya maupun di bulan Ramadan. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan kita dipanggil mengahadap Illahi. Begitu juga dengan Ramadan kali ini, walau sekarang kita sudah tidak bisa  leluasa untuk melalukan ibadah di Masjid, semoga ibadah di rumah beserta anggota keluarga  bisa kita lakukan dengan khusuk dan semangat.
Mulai dari membaca dan semaan Al-Qur'an beserta anggota keluarga lain dengan target bisa katam selama Ramadan ini, Â kegiatan ini biasanya saya lakukan setelah Salat Subuh hingga datangnya waktu Dhuha untuk melaksanakan Salat Dhuha sekalian. Â Setelah itu baru kita melakukan kegiatan beberes rumah sampai sebelum azan Duhur tiba, setelah itu kita bisa istirahat tidur siang barang satu-dua jam lamanya agar tubuh tetap fit. Disela-sela waktu kita bisa melakukan kegiatan online entah itu membaca, atau menyiapan materi untuk menulis Samber.
Usai Salat Asar biasanya saya baru menyiapkan menu untuk buka puasa, entah itu masak atau pesan online atau beli di warung tetangga. Menjelang berbuka puasa kita bisa ngabuburit dengan berbagai aplikasi yang ada di Hp kita. Biasanya saya suka main Shopee Games dan baca-baca novel online.
Bila waktu bedug Magrib tiba kita bisa langsung membatalkan puasa dengan minuman hangat , kurma dan kue yang tersedia. Baru kemudian melaksanakan Salat Magrib berjamaah dengan suami di rumah.  Selesai Salat Maghrib saya usahakan untuk menambah lagi bacaan Al-Qur'an walau tidak terlalu panjang, bila waktu Salat Isak sudah terdengar kita bisa melaksanakan Salat Isak  sekaligus melakukan Salat Tarawih di rumah dengan anggota keluarga lainnya.
Setelah Salat Tarawih selesai rasanya baru ada waktu longgar, bisa untuk aktivitas menulis, membuka sosmed ,  membaca  dan  saling memberi komentar tulisan teman-teman sesama penulis Samber Kompasiana.Â
Begitu saja aktivitas yang saya lalukan sebagai seorang ibu rumah tangga dalam mengisi Ramadan di rumah saja.  Oh ya, ralat  saya belum bisa untuk disebut  blogger  karena saya belum konsisten menulis baik di blog pribagi maupun di Kompasiana. Untuk kegiatan seperti  yang saya tulis di atas saja saya merasa waktu  sudah habis, jadi Ramadan di Rumah ya tetap asyik saja...lah yaaw
Semoga bermanfaat
Kudus. 27 April 2021
Salam hangat.
Sri Subekti Astadi
