Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Boros di Bulan Ramadan Adalah Jauh dari Hakekat Puasa

28 Mei 2018   15:55 Diperbarui: 28 Mei 2018   16:02 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://kampoengilmu.com

Hakekat puasa adalah kita bisa menahan dari rasa lapar, haus dan hawa nafsu. Dari hakekat puasa itu sendiri sudah tercermin bahwa berperilaku boros justru berbalik terbalik dengan hakekat puasa itu sendri.

Dari fajar sampai adzan maghrib tiba kita merasakan rasa lapar dan haus yang biasa dirasakan oleh mereka yang miskin, tidak mampu membeli makan. Namun kenapa saat berbuka, seolah-olah kita lupa dengan hakekat itu sendiri. Kita bisa membeli makanan yang enak-enak secara berlebih-lebihan, rasa lapar yang dirasakan orang miskin tidak menyentuh hati kita, sesaat setelah kita berbuka. Sayang kan puasa kita hanya akan mendapatkan rasa lapar sejenak namun tidak memperoleh manfaat secara rohani.

Makan dan minumlah sewajarnya saja, bila ada rejeki berlebih, lebih baik kita pergunakan untuk menambah pahala yang memang dilipatgandakan di bulan Ramadan ini. Misalnya, dengan bersedekah pada fakir-miskin, anak-anak yatim, janda-janda tua miskin atau untuk kemaslahatan umat. Seperti memperbaiki sarana dan prasarana untuk beribadah, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, dengan kita berperilaku boros siapa sih yang diuntungkan. Tak lain hanyalah setan yang akan menemani kita berpesta-pora. Membeli barang-barang yang akhirnya akan menumpuk tak digunakan. Para pengusaha yang akan menikmati untung yang gedhe-gedhean, karena dagangannya laris terjual. THR yang kita terima pun akhirnya akan terhisap kembali setelah kita belanjakan berlebih-lebihan.Tak tersisa, bahkan malah bisa-bisa kurang.

Menyenangkan diri, dan anggota keluarga sih boleh-boleh saja, namun janganlah berlebih. Ajari anak-anak untuk berlaku hemat juga, apalagi lebaran waktunya hampir bersamaan dengan Tahun ajaran baru bagi siswa-siswi. Yang tentunya membutuhkan banyak untuk biaya mendapatkan sekolah baru, mengganti buku dan seragam baru dan lain sebagainya.

Nah...agar tidak boros, maka

  • Saat kita menerima gaji dan THR buatkan pos-posnya lebih dahulu, bagi uang yang kita terima menurut kebutuhan yang paling penting lebih dahulu, masukkan ke dalam amplop sendiri-sendiri, kalau ada kewajiban yang harus dibayar, segerakan untuk membayarnya, jangan tunda sampai lebaran usai.
  • Buat datar belanja di rumah, pikirkan masak-masak apa saja yang harus dibeli, baru kita datangi mall / supermarket, belanjalah sesuai daftar yang sudah dibuat, jangan terlalu melenceng.
  • Hindari berbelanja makanan saat kita sedang lapar-laparnya. Saat kita sedang lapar, biasanya melihat apa saja jadi enak, dan kepingin memakannya. Jadilah kita kalap berbelanja makanan ini itu diluar kapasitas perut kita. Padahal sebenarnya, setelah berbuka puasa tiba hanya dengan minum segelas the hangat dan 3 biji kurma, atau takjil sekedarnya perut kita sudah penuh.
  • Sebaiknya kita bisa beli bahan makanan saja, di pagi hari, dan sore hari baru kita memasaknya. Memasak sendiri selain juga pas takarannya, hemat, dan lebih higienis. Masaklah yang simpel-simpel saja, jangan sampai waktu kita habis untuk di dapur juga, karena di bulan Ramadan ini kita harus bisa memanfaatkan waktu untuk beribadah
  • Hindari terlalu sering ke supermarket dan mall, agar kita bisa menjaga pandangan mata dari sesuatu yang menggiurkan. Karena pada saat seperti ini mall dan supermarket sedang gencar-gencarnya melakukan obral, diskon dan program-program belanja lainnya. Jadi kita terhindar membeli barang-barang yang kurang kita butuhkan. Kalaupun harus ke mall atau supermarket, kurangi jam kunjungnya. Ingat jangan membuang-buang waktu, lebih baik waktu untuk memperbanyak ibadah saja.
  • Untuk mereka yang masih jomblo, dan kepingin buka bersama gratis,  sekarang di masjid-masjid , mushola bahkan di beberapa tempat sering ada pembagian takjil dan buka bersama gratis loh, jadi bila sore menjelang jangan malas untuk mengikuti kajian-kajian di masjid dan mushola, selain kita dapat ilmu, kita bisa dapet buka bersama gratis. Tapi bukan berarti jomblo yang punya penghasilan berlebih ikutan cari gratis, tapi justru ikut menyediakan buka bersama di tempat tersebut. Biar ilmu dapet pahala sedekah juga dapet. Dobel kan.

Naah itu saja dilaksanakan dulu, semoga bermanfaat bagi kita, terutama buat buat diri sendiri yang masih suka bersifat boros. Karena Rasullulah sendiri senang dengan hidup sederhana, kenapa kita umatnya mudah kena tipu daya setan, senang hidup mewah dan menghambur-hamburkan uang. Semoga kita jauh dari segala godaan yang menyesatkan. Amin.

Kudus, 28 Mei 2018

Salam hangat

Dinda Pertiwi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun