Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Empat Tahun Gabung Kompasiana, Aku Masih Bagai Jadi Gadis Pemalu

25 November 2017   21:16 Diperbarui: 25 November 2017   21:43 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Gadis ? oh bukan....ternyata. Iya deh diriku memang bukan  gadis lagi , tapi nenek  berucu 5.....

Tapi kalau pemalu....jujur deh , saking pemalunya tiap mau nulis sesuatu mikirnya sampai beratus-ratus kali, yang akhirnya sering tak tertulis dan hanya jadi catatan di hati saja. Begitulah yang aku alami saat ini, entah kenapa terkadang ada rasa malu, risih, atau takut apa-apa setelah jadi tulisan . Jadi pada akhirnya aku jadi sering terpekur sendiri, tak menghasilkan apa-apa. Jumlah tulisan yang dulu sempat melaju sekarang seakan seret.

Menulis seminggu sekali aja rasanya syusaah, walau ada banyak dibenak yang hendak ditulis. Maka jadilah 4 tahun bergabung di Kompasiana aku hanya menghasilkan 300 tulisan saja. 

Entah kenapa semakin bertambah usia semakin ada rasa takut bila hendak menyentuhkan jemari ke keybord. Ada rasa takut bila tulisan ternyata tak bermanfaat, malah justru memberi efek yang gak bagus pada pembaca. 

Baiklah, aku curhatin disini aja ya....

Dulunya aku beberapa kali nulis cerpen, atau cerita apalah..., eh gak tahunya kadang cerita itu merasuk dalam kehidupanku dan ternjadi apa yang jadi khayalku di cerpen itu. Jadi, kadang-kadang agak miris kalau mau bikin cerita. Jadinya tulisan - tulisannku tentang cerpen mandeg. Seperti sekarang ini.

Bikin puisi, begitu juga adanya. butuh amunisi di dalam hati agar bisa tergores syair-syair indah yang hidup berjiwa. Naah..itu yang sekarang sering tak aku punya. Hatiku sering membeku, rasanya hidup hanya biasa-biasa saja. Tak ada greget buat menyusun kata-kata indah. Kalau dipaksakan nulis, tentunya hanya akan menghasilkan puisi sampah yang tak berjiwa. Jadinya nulis puisi pun mandeg juga...

Ada satu lagi yang sering menggoyahkan imanku bila sudah membuka Kompasiana dan hendak menulis. Yaitu, berderet iklan yang lebih menarik hendak diklik. Apalagi kalau itu berupa Online Shop. Jadi tenggelam berlarut-larut membuka online shop, hanya untuk milih satu barang saja... Dari online shop satu pindah ke online shop yang lain buat bandingin harga yang tak seberapa. Eh...tahu-tahu waktu online habis. Harus tutup laptop.

Tetapi bagaimanapun aku banyak bersyukur berkenalan dengan Kompasiana.  4 tahun yang lalu di tanggal yang sama , berawal mengikuti sebuah event bikin cerita di FC yang harus diposting di Kompasiana  maka jadilah aku bikin akun Kompasiana, yang waktu itu link pendaftarannya sudah diberikan kakak admin FC sehingga mempermudah bikin akun Kompasiana. FC = Fiksiana Community.

Mulai saat itulah aku yang sebelumnya hanya menjadi silent rider kompasiana, senang sekali bisa ikut nulis dan berinteraksi dengan kakak-kakak penulis di Kompasiana. Bisa ikut komen-komen di tulisan yang aku baca. 

Dengan ber-Kompasiana aku punya banyak teman, yang walau jarang bertemu, bahkan kadang belum pernah ketemu tetapi sudah serasa menjadi temen dan keluarga sendiri. Iya Keluarga Kompasiana memberiku banyak makna dan motifasi dalam menjani kehidupan di dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun